kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Indonesia kritik studi AS soal negatif virus corona, Terawan: Ini penghinaan!


Kamis, 13 Februari 2020 / 04:01 WIB
Indonesia kritik studi AS soal negatif virus corona, Terawan: Ini penghinaan!


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Perlu bersyukur

Terawan mengatakan, belum adanya virus corona yang terdeteksi di Indonesia juga seharusnya tidak perlu dipertanyakan. Apalagi, kata dia, pemerintah telah waspada melakukan pencegahan dan deteksi terhadap orang-orang yang diduga terpapar virus corona. "Kita semua waspada tinggi, melakukan hal-hal yang paling level kewaspadaannya paling tinggi, dan peralatan yang dipakai juga peralatan internasional," kata Terawan.

Baca Juga: Duh, virus corona bisa menggerus pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 0,3%

"Kalau tidak (ada temuan virus corona) ya justru disyukuri, bukan dipertanyakan. Itu yang saya tak habis mengerti, kita justru harus bersyukur Yang Maha Kuasa masih memberkahi kita," lanjut dia.

Oleh karena itu, Terawan pun berharap tidak ada yang menyangsikan persoalan tersebut.

Pencegahan virus corona

Sejumlah langkah sudah dilakukan Pemerintah Indonesia dalam mencegah penyebaran virus corona. Langkah itu mulai dari pemasangan thermoscanner di pintu-pintu kedatangan bandara dan pelabuhan. Tim dari Kementerian Kesehatan juga disiagakan di pintu-pintu tersebut untuk memeriksa setiap orang yang datang dari luar negeri, khususnya China.

Baca Juga: Tambah tiga kasus baru virus corona, Singapura terbanyak di luar China

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia juga menghentikan sementara penerbangan dari dan ke China untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut mulai Rabu (5/2/2020). Hal itu diputuskan setelah Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).

Rapat tersebut membahas kepulangan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China. Pemerintah juga mencabut untuk sementara visa bebas visa dan visa on arrival untuk warga negara China. "Kebijakan visa bebas kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara RRT (China) yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan," kata Menlu.

Baca Juga: Gara-gara corona, pendapatan maskapai penerbangan global diramal bakal tergerus

Pemerintah juga telah mengevakuasi 238 orang yang berada di Provinsi Hubei, China untuk mencegah penyebaran virus corona. Kendati demikian ada tujuh orang yang tidak kembali ke Indonesia, empat orang tidak bersedia dievakuasi atas kehendak sendiri, sedangkan tiga lainnya tidak lolos screening kesehatan oleh Pemerintah China.

Adapun sejumlah WNI yang dievakuasi tersebut langsung diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau untuk dilakukan sejumlah pemeriksaan kesehatan terkait dengan kemungkinan terpapar virus corona. Namun, Menteri Kesehatan Terawan, memastikan bahwa kondisi ke-238 orang tersebut dalam kondisi sehat dan pada 15 Februari ini observasi mereka di Natuna sudah rampung.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pernyataan Peneliti Harvard soal Virus Corona dan Perlawanan Terawan..."
Penulis : Deti Mega Purnamasari
Editor : Bayu Galih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×