kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Indonesia-Korsel jalin kerjasama BSA Swap Rp 115 T


Minggu, 13 Oktober 2013 / 06:59 WIB
Indonesia-Korsel jalin kerjasama BSA Swap Rp 115 T
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi pada ATM di?kantor cabang Bank BTN, Jakarta, Jumat (22/4/2022). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Indonesia dan Korea Selatan akhirnya menyepakati untuk melakukan kerjasama bilateral swap arrangement (BSA). Kesepakatan itu dibuat oleh kedua negara pada hari Sabtu (12/10) kemarin oleh masing-masing Gubernur Bank Sentral.

Menurut Direktur Eksekutif divisi Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi A. Johansyah, nilai BSA yang disepakati kedua Bank Sentral itu mencapai Rp 115 triliun atau setara dengan US$ 10 miliar. "Fasilitas ini akan berlaku untuk jangka waktu tiga tahun," ujar Difi.

Sebelumnya, BI juga sudah menyepakati kerjasama bilateral swap arrangement dengan dua negara lainnya yaitu, Jepang dan China. Dengan Jepang BI menjalin kerjasma BSA senilai US$ 12 miliar, sedang dengan China telah dijalin Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) senilai US$ 15 miliar.

Difi juga menjelaskan, tujuan dibuat kerjasama ini supaya bisa menstabilkan pasar keuangan regional, serta meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi kedua negara. Tujuan yang lebih pentingnya bagi Indonesia adalah untuk menghadapi ketidak pastian kondisi ekonomi global.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan, BSA dibutuhkan untuk menghadapi kemungkinan dihentikannya program Quantitative Easing (QE) oleh Amerika Serikat.

Bila program ini dihentikan, ditakutkan akan membuat capital outflow bagi pasar finansial Indonesia. Strategi antisipasi ini disebut juga sebagai second line of defence

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×