kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia-Jerman perkuat bidang pendidikan dan pelatihan vokasi


Rabu, 07 Februari 2018 / 22:43 WIB
Indonesia-Jerman perkuat bidang pendidikan dan pelatihan vokasi
ILUSTRASI. Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Indonesia-Jerman


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (EKONID) mempererat kerja sama dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia.

Kerja sama ini dilakukan pada acara penandatanganan “Declaration of Intent on a Partnership in Vocational Education and Training”, Rabu (7/2) di SMKN 26 Jakarta.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin bilang pendidikan dan pelatihan vokasi tersebut sesuai dengan standar Jerman.

Menurutnya, melalui penandatanganan Declaration of Intent ini, kedua institusi membangun skema yang berkelanjutan untuk memperbanyak porsi pelatihan praktik bagi siswa SMK di perusahaan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di SMK.

“Ini juga untuk meningkatkan keterlibatan perusahaan-perusahaan Jerman dan Indonesia dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi,” kata Rudy pada keterangan tertulisnya, Rabu (7/2).

Wakil Industri Jerman di Indonesia selaku Direktur Pelaksana EKONID, Jan Rönnfeld mengatakan pendidikan vokasi yang berorientasi pada praktek Indonesia sangat penting.

" Partisipasi aktif dari dunia usaha dan industri sebagai pelaksana praktik untuk pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas siswa dan agar sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri,” katanya.



TERBARU

[X]
×