kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.284   131,92   1,62%
  • KOMPAS100 1.151   22,12   1,96%
  • LQ45 828   21,76   2,70%
  • ISSI 292   4,54   1,58%
  • IDX30 434   11,86   2,81%
  • IDXHIDIV20 494   12,54   2,61%
  • IDX80 128   3,09   2,47%
  • IDXV30 137   3,04   2,27%
  • IDXQ30 138   3,65   2,71%

Indonesia dan Laos akan teken MoU sektor pertanian


Senin, 09 Mei 2011 / 15:35 WIB
Indonesia dan Laos akan teken MoU sektor pertanian
ILUSTRASI. Wismilak Inti Makmur Tbk.


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Indonesia dan Laos mempererat kerjasama di sektor pertanian. Kedua negara akan menyiapkan memorandum of understanding (MoU) sebagai dasar hukum kerjasama itu.

Rencananya, menteri pertanian kedua negara akan menandatangani MoU itu pada tahun ini. "Kami menunggu kesiapan Laos saja, posisinya seperti itu," ujar Menteri Pertanian Suswono usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Laos Thongsing Thammavong di Istana Kepresidenan, Senin (9/5).

Menurut Suswono, ada tiga fokus kerjasama dalam MoU itu. Pertama, adalah pembangunan capacity building melalui pelatihan bidang pertanian.

Kedua, kerjasama pengembangan riset dan teknologi pertanian. Ketiga, pengadaan alat-alat mesin pertanian dari Indonesia. "Jadi pada dasarnya ini untuk lebih meningkatkan kerjasama pertanian kedua negara," imbuh politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Selain itu, Suswono bilang, PM Laos membuka pintu bagi investor Indonesia untuk mengembangkan sektor pertanian di negaranya. Suswono berjanji akan menyampaikan tawaran Laos ini kepada para pengusaha sektor pertanian di Indonesia.

Juru bicara Presiden bidang hubungan luar negeri Teuku Faizasyah menambahkan PM Laos menyampaikan tentang upaya negerinya dengan penduduk 6,5 juta jiwa mendorong perekonomian. "Laos mengajak Indonesia berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi mereka," kata Faizasyah.

Faizasyah mengungkapkan, PM Laos menjelaskan kebijakan pemerintahnya seperti rencana pembangunan lima tahun (repelita) seperti era Presiden Soeharto dulu. Oleh sebab itu, kata dia, kebijakan pemerintah Laos ini membuka peluang bagi pengusaha Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×