kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.442   107,00   0,66%
  • IDX 7.936   30,42   0,38%
  • KOMPAS100 1.106   -3,16   -0,28%
  • LQ45 813   -4,14   -0,51%
  • ISSI 266   0,45   0,17%
  • IDX30 421   -2,53   -0,60%
  • IDXHIDIV20 488   -3,70   -0,75%
  • IDX80 123   -0,68   -0,55%
  • IDXV30 131   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 136   -1,35   -0,98%

Indonesia, China, AS rebutan sapi asal Australia


Jumat, 19 September 2014 / 15:45 WIB
Indonesia, China, AS rebutan sapi asal Australia
ILUSTRASI. Simak beberapa cara untuk meningkatkan serotonin, hormon yang menekan stres pada tubuh dengan cara alami berikut ini.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) mengungkapkan bahwa Indonesia bukanlah negara satu-satunya yang mengimpor daging sapi dari Australia. Bahkan saat ini, Indonesia, China, dan Amerika Serikat saling rebutan impor daging sapi dari Australia. 

"Amerika, Tiongkok pesan banyak (daging sapi dari Australia), kita rebutan pasar di Australia," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemdag, Partogi Pangaribuan saat berbincang dengan wartawan di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (19/9/2014). 

Lebih lanjut kata dia, Indonesia memiliki hubungan yang khusus dengan Australia terkait impor daging sapi. Pasalnya sudah sejak lama Indonesia-Australia sudah bermitra bersama. 

Atas dasar itu, Partogi yakin bahwa Australia tetap akan menghormati Indonesia dengan menyediakan stok daging sapi untuk kebutuhan dalam negeri. 

"Sekarang tergantung business to business untuk dapat barang. Tapi kita dan Australia punya hubungan baik," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pernah mengatakan untuk memenuhi kira-kira 2,2 kilogram per kapita masyarakat Indonesia, perlu adanya pasokan 750.000 sapi. Dia mengatakan bahwa sapi sebanyak itu bisa didapatkan dengan cara mengimpornya. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×