kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.340   46,00   0,28%
  • IDX 7.108   -48,06   -0,67%
  • KOMPAS100 1.036   -7,15   -0,69%
  • LQ45 793   -7,13   -0,89%
  • ISSI 231   -1,02   -0,44%
  • IDX30 412   -2,67   -0,64%
  • IDXHIDIV20 483   -2,57   -0,53%
  • IDX80 116   -0,87   -0,75%
  • IDXV30 119   -0,80   -0,67%
  • IDXQ30 133   -0,85   -0,64%

Indonesia - Australia siap tingkatkan perdagangan


Selasa, 31 Maret 2015 / 19:29 WIB
Indonesia - Australia siap tingkatkan perdagangan
ILUSTRASI. Peer to Peer Lending. 


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) hari ini menerima kedatangan Duta Besar (Dubes) Australia Paul Grigson di kantornya. Pertemuan ini untuk membahas hubungan dagang kedua negara.

Bahkan, keduanya sepakat untuk meningkatkan kerjasama perdagangan. Baik Indonesia maupun Australia saling mengajak meningkatkan investasi di masing-masing negara.

Australia misalnya, meminta Indonesia untuk meningkatkan investasi mereka yang ada di Australia, di bidang barang konsumer dan properti. Bahkan, Paul juga mengajak Indonesia untuk mendorong jumlah wisatawan mereka untuk berkunjung ke negeri Kangguru.

Dengan begitu, jumlah penerbangan Indonesia ke Australia akan bertambah. "Ini akan menguntungkan maskapai Garuda Indonesia," ujar Paul, di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (31/3).

Selain itu, Australia juga berjanji untuk memfasilitasi peningkatan ekspor barang makanan asal Indonesia ke Australia, seperti mie instan yang saat ini jumlahnya terus meningkat di Australia.

Sebaliknya, JK juga berharap Australia mendorong investasi peternakan di Indonesia. Jika selama ini Australia mengimpor daging ke Indonesia, hal itu harus diubah, dengan investasi pengembangan peternakan.

Sepertin diketahui, permintaan daging Indonesia terhadap Australia cukup tinggi. Staf Khusus Wapres Dewi Fortuna Anwar mengatakan, dalam kesempatan tersebut JK juga secara khsusus meminta Australia membuka kesempatan job training di bidang tourism.

Hal itu supaya Industri pariwisata Indonesia meningkat. Sebab, JK menilai pelayanan pariwisata di Indonesia saat ini masih kurang. Selama ini Indonesia sudah menjalin kerjasama job training dengan beberapa negara, seperti Korea Selatan dan Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×