kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indef: Beban bunga utang pemerintah diprediksi semakin meningkat ke depannya


Minggu, 19 April 2020 / 14:24 WIB
Indef: Beban bunga utang pemerintah diprediksi semakin meningkat ke depannya
ILUSTRASI. Indef sebut beban bunga utang pemerintah diprediksi semakin meningkat ke depannya


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Handoyo .

"Dengan defisit yang diperkirakan hingga 5%, maka jelas beban bunga utang akan meningkat. Apalagi dengan penambahan beban bunga utang baru ditambah beban bunga utang lama, pasti akan meningkat," ujar Riza kepada Kontan.co.id, Minggu (19/4).

Untuk persentase peningkatan bunga utang ini, kata Riza, perlu dilihat terlebih dahulu berapa besaran utang baru yang ditarik oleh pemerintah dan berapa pula yield (imbal hasil)-nya. Dari situ baru bisa diketahui berapa banyak bunga utang akan meningkat.

Baca Juga: Kuartal I 2020, Penerimaan cukai tumbuh 36,5% karena pembayaran pita cukai naik

Tak hanya itu, risiko penambahan beban bunga utang juga akan disebabkan oleh adanya pelemahan nilai tukar rupiah. Menurut Riza, jika rupiah masih terus terdepresiasi maka beban bunga utang dan utangnya sendiri berpotensi meningkat.

"Saya rasa pembayaran bunga utang akan diupayakan mencapai target tahun ini, karena beban bunga utang sangat kecil kemungkinannya untuk dilakukan reschedule pembayaran. Apabila bunga utang di-reschedule akan berpengaruh pada kredibilitas," kata Riza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×