kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inacraft diharapkan bisa genjot daya saing UKM


Rabu, 23 April 2014 / 14:56 WIB
Inacraft diharapkan bisa genjot daya saing UKM
ILUSTRASI. Awal Kuartal IV, Penjualan dan Jasa Batubara RMKE Melesat 255,84% dan 57,84% pada Oktober 2022


Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemerintah berharap, penyelenggaraan pameran kerajinan tangan atau International Handicraft Trade Fair (Inacraft) ke 16 dapat meningkatkan daya saing Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Dalam menghadapi MEA 2015, pelaku usaha Indonesia khususnya usaha kecil menengah harus mampu memanfaatkan peluang. Inacraft menjadi salah satu kesempatannya," ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Nus Nuzulia Ishak di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (23/4).

Pameran seperti Inacraft, menurut Nus Nuzulia, bisa menjadi sarana promosi dan pemasaran yang efektif agar produk mereka bisa dikenal.

Industri handycraft merupakan salah satu industri kreatif yang berkontribusi besar terhadap tingkat pertumbuhan nasional.

Hal itu terbukti dari perkembangan sektor kerajinan Indonesia. Selama lima tahun penyelenggaraan Inacraft, kontrak perdagangan Indonesia tumbuh sebesar 2,8%.

Pertumbuhan kontrak perdagangan tersebut sejalan dengan peningkatan ekspor produk kerajinan Indonesia yang tumbuh sebesar 4,6% per tahun.

"Tahun ini ekspor produk kerajinan ditargetkan meningkat 7%-8%," kata Nus.

Menurut Nus, ekspor produk kerajinan akan terus meningkat jika pengusaha semakin kreatif, inovatif dalam mengangkat keunikan produk kerajinan Indonesia di pasar dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×