kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.284   22,00   0,14%
  • IDX 7.943   15,72   0,20%
  • KOMPAS100 1.112   -0,95   -0,09%
  • LQ45 822   -6,94   -0,84%
  • ISSI 267   1,58   0,60%
  • IDX30 425   -4,02   -0,94%
  • IDXHIDIV20 494   -3,96   -0,80%
  • IDX80 124   -0,92   -0,73%
  • IDXV30 132   -0,74   -0,56%
  • IDXQ30 138   -1,26   -0,91%

SBY: Saya mencintai produk dalam negeri


Rabu, 23 April 2014 / 14:02 WIB
SBY: Saya mencintai produk dalam negeri
ILUSTRASI. Hingga Selasa (29/11), ada 5.766 kasus baru corona, dengan total 58.119 kasus aktif. Tribunnews/Jeprima


Reporter: Asep Munazat Zatnika, Risky Widia Puspitasari | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim industri kerajinan dan industri kreatif di Indonesia, pada umumnya telah berkembang. Oleh karenanya, pemerintah dan masyarakat harus ikut mengembangkan pertumbuhan industri kerajinan.

Hal itu disampaikan SBY dalam pidato pembukaan aacra pameran kerajinan tangan Internasional atau International Handicraft Trade Fair (Inacraft), hari ini Rabu (23/4) di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC).

Selain menganjurkan kepada masyarakat, SBY juga mengaku dirinya mencintai produk dalam negeri, termasuk kerajinan tangannya.

"Saya mencintai dan juga membeli produk dalam negeri," ujar SBY.

Menurutnya, Industri kerajinan tangan memiliki potensi yang sangat besar. Sebab, rata-rata penghasilan masyarakat Indonesia mengalami peningkatan. Jumlah konsumennya meningkat dari tahun ketahun. Alhasil, pasarnya juga akan terus berkembang.

Oleh karenanya, pengusaha industri kreatif dan kerajinan tangan jangan hanya berorientasi ekspor. Tetapi juga harus terus mengembangkan pasar dalam negeri. Jangan sampai, di pasar dalam negeri, perajin lokal malah kalah bersaing.

Agar industri kreatif bisa berkembang tak hanya dengan memperluas pasar, tapi juga diperlukan kualitas terjaga dan sistem yang tepat serta produk ramah lingkungan.

"Di luar negeri, industri kreatif berkembang seiring perkembangan teknologi. Itu patut dicontoh Indonesia,"tegasnya.


Berdasarkan data kementerian perdagangan, kontribusi industri kreatif secara keseluruhan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) baru mencapai 7%, atau senilai Rp 641,81 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×