kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

INACA: Lartas impor sparepart penerbangan sebabkan inefesiensi operasional


Kamis, 26 Desember 2019 / 23:32 WIB
INACA: Lartas impor sparepart penerbangan sebabkan inefesiensi operasional
ILUSTRASI. Ketua INACA Denon Prawiraatmadja meminta?mengurangi jumlah barang yang masuk dalam Larangan dan Pembatasan (Lartas) impor suku cadang (sparepart) untuk industri penerbangan


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

“Tidak semua impor sparepart itu melalui MRO. Misalnya saja impor peralatan berkala seperti pemadam api (fire extinguisher), itu dilakukan oleh operator penerbangan dan barang itu masuk dalam kategori lartas,” ujar Denon.

Adapun INACA mengusulkan agar pemerintah menyederhanakan proses administrasi impor sparepart penerbangan dengan cara mengidentifikasi nomor identitas operator penerbangan.

“Kami berharap, operator yang punya izin AOC (Air Operator Certificate) 122 atau AOC 135 cukup melampirkan nomor AOC-nya saja sehingga bisa mengimpor tanpa tahap administrasi yang panjang. Di luar AOC itu, baru harus melalui proses yang komprehensif,” sambungnya.

Baca Juga: Kemdag akan evaluasi kebijakan post border

Denon menegaskan, INACA bukan tak mendukung penggunaan barang-barang produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan industri penerbangan. Hanya saja, secara kuantitas, produk di dalam negeri belum sebanding dengan kebutuhan sehingga perlu mengimpor.

“Seperti alat pemadam api itu sebenarnya diproduksi juga di Indonesia, tapi jumlahnya terbatas dan tentu menjadi hambatan bagi operasional kami (jika tidak segera terpenuhi),” tutur Denon. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×