kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Importir ancam bikin angkutan sendiri


Senin, 03 Juni 2013 / 19:33 WIB
Importir ancam bikin angkutan sendiri
ILUSTRASI. Rayap merupakan salah satu musuh utama bagi pemilik rumah kayu.


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Gabungan Pengusaha Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) geram dengan aksi mogok yang dilakukan Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Tanjung Priok. GINSI mengaku mengalami kerugian besar terkait aksi mogok angkutan pelabuhan tersebut.

"Kami merasa betul kerugian yang dialami. Kapal kami kena demorgage dan kena tambahan biaya yang lain. Jika dihitung kerugian kami mencapai triliunan," ujar Achmad Ridwan Tento, Sekjen GINSI dalam konferensi persnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (3/6). Sayang dia tidak merinci seberapa besar nilai kerugian tersebut.

Bahkan, Ridwan menegaskan pihaknya akan menyiapkan armada angkutan sendiri untuk mengangkut kebutuhan masing-masing dari para pengusaha.

"Saya sudah telepon Organda dan Angsuspel untuk mengultimatum kalau tidak mau adakan angkutan maka kami akan sediakan sendiri," ujar Ridwan.

Sebelumnya, Ketua Angsuspel Tanjung Priok, Gemilang Tarigan, menyatakan mulai pukul 06:00 WIB hari ini, anggota Angsuspel di sedikitnya lima pelabuhan seperti Jakarta, Semarang, Cirebon, Lampung, dan Dumai, bakal tidak beroperasi hingga waktu yang belum ditentukan. Di Tanjung Priok saja, Angsuspel membawahi sekitar 18.000 unit truk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×