kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Impor Pangan Perbesar Defisit Neraca Dagang dan Bebani APBN


Minggu, 15 Oktober 2023 / 14:44 WIB
Impor Pangan Perbesar Defisit Neraca Dagang dan Bebani APBN
ILUSTRASI. Aktifitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (6/6/2023). Impor Pangan Perbesar Defisit Neraca Dagang dan Bebani APBN.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Impor pangan yang tinggi akan menyebabkan defisit neraca perdagangan. Selain itu, impor pangan yang tinggi  juga akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai, secara umum, impor pangan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi neraca perdagangan dan APBN Indonesia.

“Impor pangan yang besar dapat menyebabkan defisit neraca perdagangan, yang pada akhirnya akan mengurangi devisa negara,” tutur Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (15/10).

Baca Juga: Kementerian Pertanian Terbitkan Rekomendasi Impor Bawang Putih Sebanyak 1,1 Juta Ton

Selain itu, dia mengungkapkan, impor pangan juga dapat meningkatkan beban APBN. Hal ini karena pemerintah harus mengeluarkan dana untuk subsidi impor pangan.  

Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor pangan Indonesia pada tahun 2022 mencapai US$ 11,2 miliar. Nilai ini meningkat 29,1% jika dibandingkan tahun 2021.

Dia menambahkan, peningkatan nilai impor pangan tersebut didorong oleh peningkatan impor komoditas beras, gula, daging, kedelai, jagung, dan bawang.

Baca Juga: Harga Gabah Naik, Jokowi: Semua Petani Senang, Tapi Konsumennya Tidak

“Nilai tersebut Saya kira, sedikit banyak, yang kemudian menjadi gambaran seberapa besar pemerintah harus membayar subsidi untuk pangan yang masih harus diimpor dari luar negeri.” Imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×