kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Impor Pakaian ke Indonesia Masih Tinggi, Terbanyak dari China hingga Vietnam


Kamis, 15 Agustus 2024 / 14:10 WIB
Impor Pakaian ke Indonesia Masih Tinggi, Terbanyak dari China hingga Vietnam
ILUSTRASI. BPS mencatat, jumlah impor pakaian jadi yang masuk ke Indonesia naik pada Juli 2024.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Serbuan pakaian impor terpantau masih masuk ke Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah impor pakaian jadi meningkat pada Juli 2024.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, impor pakaian jadi dan aksesoris rajutan (HS 61) pada Juli 2024 tercatat meningkat 55,46% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Sementara itu, impor pakaian jadi bukan rajutan (HS 62) naik sebesar 29,01% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Kebijakan Trade Remedies Industri Tekstil Sesuai Aturan WTO

“Untuk HS 61 utamanya berasal dari China, Vietnam, Bangladesh, Turki dan Italia. Sementara  itu HS 62 utamanya berasal dari China, Bangladesh, Vietnam, Hongkong dan Maroko,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Kamis (15/8).

Meski begitu, Amalia mencatat, secara kumulatif impor pakaian dan aksesoris rajutan (HS 61) dari China sepanjang Januari hingga Juli 2024 tercatat turun 4,75%.

Komoditas impor dari China yang mengalami penurunan terbesar pakaian aksesoris yang bukan rajutan (HS 62) turun sebesar 7,17%, paling banyak dari berbahan non katun (HS 62121099).

"Peningkatan impor ini relatif dipengaruhi oleh proses pengiriman kebutuhan untuk stok yang mungkin tiap bulan akan berbeda,” jelasnya.

Baca Juga: Dibanjiri Produk Impor, Kemenperin Akui Jumlah Tenaga Kerja di Industri TPT Berkurang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×