kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.279   16,00   0,10%
  • IDX 6.995   17,92   0,26%
  • KOMPAS100 1.046   4,27   0,41%
  • LQ45 822   3,50   0,43%
  • ISSI 213   0,26   0,12%
  • IDX30 418   0,95   0,23%
  • IDXHIDIV20 504   0,32   0,06%
  • IDX80 119   0,56   0,47%
  • IDXV30 124   -0,37   -0,29%
  • IDXQ30 139   0,14   0,10%

Impor Melandai, Ada Potensi Kenaikan Surplus Neraca Perdagangan Pada Juni 2023


Minggu, 16 Juli 2023 / 14:16 WIB
Impor Melandai, Ada Potensi Kenaikan Surplus Neraca Perdagangan Pada Juni 2023
ILUSTRASI. Ekonom Bank Pemata Josua Pardede memproyeksikan surplus neraca perdagangan bulan Juni 2023 sebesar US$ 1,18 miliar


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan barang Juni 2023 berpeluang mencetak surplus lebih besar dari bulan sebelumnya.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, surplus neraca perdagangan bulan laporan sebesar US$ 1,18 miliar atau naik dari surplus US$ 440 juta pada Mei 2023.

Meski mencetak surplus, Josua bilang kinerja ekspor maupun impor pada bulan Juni 2023 berpeluang turun.

Hanya, "surplus neraca perdagangan yang meningkat dipengaruhi oleh penurunan impor secara bulanan yang lebih dalam dibandingkan ekspor," tegas Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (14/7).

Dari hitungan Josua, nilai impor pada bulan Juni 2023 diperkirakan sebesar US$ 20,73 miliar.

Baca Juga: Surplus Neraca Dagang Diproyeksi Naik pada Juni 2023

Ini menurun 20,52% bila dibandingkan dengan Juni 2022 (yoy) atau juga turun 4,55% bila dibandingkan dengan Mei 2023 (mom).

Laju ekspor bulanan yang menurun, salah satunya disebabkan oleh penurunan harga komoditas andalan ekspor Indonesia.

Seperti, harga komoditas minyak sawit mentah yang turun 12,5% mom dan harga batubara yang turun 13,1% mom.

Selain penurunan harga komoditas ekpsor, volume ekspor pun diyakini melambat karena penurunan aktivitas manufaktur dari mitra dagang utama Indonesia seperti Eropa, Amerika Serikat (AS), China, Jepang, India, dan Korea Selatan.

Sedangkan nilai impor, diperkirakan sebesar US$ 19,59 miliar atau turun 7,94% mom dan turun 6,69% dari tahun sebelumnya.

Menurut Josua, penurunan impor sehubungan dengan normalisasi aktivitas impor setelah pada Mei 2023 meningkat tajam akibat dampak musiman hari raya pada April 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×