CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Surplus Neraca Dagang Diproyeksi Naik pada Juni 2023


Minggu, 16 Juli 2023 / 13:56 WIB
Surplus Neraca Dagang Diproyeksi Naik pada Juni 2023
ILUSTRASI. surplus neraca perdagangan diproyeksi naik di Juni 2023


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan tetap mencetak surplus pada bulan Juni 2023. Bahkan, ada kemungkinan peningkatan surplus neraca perdagangan pada bulan laporan.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menghitung, surplus neraca perdagangan Juni 2023 berpotensi mencapai US$ 1,33 miliar atau naik dari surplus US$ 440 juta pada bulan sebelumnya.

Meski memang ada peningkatan surplus neraca perdagangan, Faisal mengingatkan, ada potensi penurunan kinerja ekspor dan impor.

"Kami mengantisipasi penurunan ekspor dan impor, seiring dengan meredanya aktivitas perdagangan global akibat melemahnya permintaan," terang Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (14/7).

Pada Juni 2023, nilai ekspor diperkirakan sebesar US$ 20,25 miliar. Ini menurun 6,76% bila dibandingkan bulan sebelumnya dan menyusut 22,36% bila dibandingkan Juni 2022.

Baca Juga: Neraca Pembayaran Positif, Ketahanan Eksternal Indonesia Menguat

Faisal bilang, penurunan ekspor seiring dengan berlanjutnya penurunan harga batubara dan minyak sawit mentah bila dibandingkan tahun lalu.

"Apalagi, keduanya merupakan komoditas ekpsor utama Indonesia," tambah Faisal.

Selain itu, ada juga penurunan kinerja industri China pada Juni 2023 yang terlihat dari penurunan PMI Manufaktur negara Tirai Bambu.

Ini akan mengurangi permintaan ekspor China. Terlebih, China merupakan negara mitra dagang utama Indonesia.

Sedangkan nilai impor diperkirakan sebesar US$ 18,96 miliar. Ini menurun 10,90% bila dibandingkan bulan sebelumnya dan turun 9,67% bila dibandingkan Juni 2022.

Faisal kemudian menambahkan, penurunan kinerja perdagangan pada bulan Juni 2023 ini juga tak lepas dari adanya basis tinggi (high base effect) pada Mei 2023.

"Yang dipengaruhi oleh adanya timbunan pengiriman, setelah sempat ada libur Idul Fitri 2023 yang jatuh pada bulan sebelumnya," tandas Faisal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×