kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Impor barang konsumsi meningkat, ekonom: Konsumsi mulai pulih


Rabu, 22 Juli 2020 / 17:00 WIB
Impor barang konsumsi meningkat, ekonom: Konsumsi mulai pulih
ILUSTRASI. Pemberlakuan Traffic Separation Scheme (Bagan Pemisah Alur Laut) mulai 1 Juli 2020 diyakini akan meningkatkan lalu lintas kapal di Selat Sunda dan Selat Lombok. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC siap menangkap potensi peningkatan trafik Selat Sund


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Impor barang konsumsi pada Juni 2020 mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), impor barang konsumsi pada Juni 2020 tercatat sebesar US$ 1,41 miliar. 

Capaian tersebut meningkat hingga 51,10% dari bulan Mei 2020. Bila dibandingkan dengan bulan Juni tahun lalu, jumlah tersebut juga meningkat 37,15% yoy. 

Baca Juga: Belanja kementerian/lembaga tahun ini diperkirakan akan minus 4,2%, ini sebabnya

Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, adanya peningkatan impor barang konsumsi pada bulan tersebut memang menunjukkan adanya peningkatan permintaan untuk konsumsi. Hanya saja, peningkatannya ini masih belum terlalu kuat. 

"Ini bisa dilihat dari tingkat inflasi inti pada Juni 2020 yang melambat pada bulan Juni. Jadi, memang tingkat permintaan domestik belum sepenuhnya pulih ke pra Covid-19 meski sudah ada peningkatan," kata Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (22/7).

Sejauh ini, Josua sudah melihat kalau pemerintah telah berupaya dalam membangkitkan konsumsi rumah tangga. Salah satu hal yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah dengan pemberian gaji ke-13 pada bulan Agustus mendatang. 

Meski memang pemberiannya mundur dari biasanya, akan tetapi pemberian gaji ke-13 ini diharapkan bisa menjaga tingkat konsumsi masyarakat, terutama Aparatur Sipil Negara (ASN). Apalagi mengingat pada bulan Agustus mendatang pengeluaran masyarakat berpotensi meningkat sejalan dengan tahun ajaran baru sekolah. 

Baca Juga: Ada reformasi birokrasi, belanja pegawai tahun ini diprediksi naik 3%

Dengan demikian, ini juga mampu mengungkit pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2020, juga mampu menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia di kuartal tersebut. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×