kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Impor barang konsumsi meningkat, ekonom: Konsumsi mulai pulih


Rabu, 22 Juli 2020 / 17:00 WIB
Impor barang konsumsi meningkat, ekonom: Konsumsi mulai pulih
ILUSTRASI. Pemberlakuan Traffic Separation Scheme (Bagan Pemisah Alur Laut) mulai 1 Juli 2020 diyakini akan meningkatkan lalu lintas kapal di Selat Sunda dan Selat Lombok. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC siap menangkap potensi peningkatan trafik Selat Sund


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

Akan tetapi, Josua juga mewanti-wanti agar pemerintah tetap mempercepat penyerapan anggaran penanganan COvid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Menurutnya, belanja pemerintah tersebut juga merupakan tumpuan yang kuat bagi perekonomian Indonesia di kuartal III-2020. 

Baca Juga: Ini tiga kebijakan Kemenkeu untuk dorong pemulihan ekonomi di daerah

"Jika penyerapannya berjalan optimal dan produktif di kuartal III-2020, maka nantinya bisa membatasi potensi terjadinya resesi perekonomian nasional," tandas Josua. 

Asal tahu saja, peningkatan impor barang konsumsi secara bulanan dipengaruhi oleh peningkatan impor bawang putih dari China, daging beku tanpa tulang (frozen meat boneless) dari Australia, obat-obatan dari Inggris, juga impor buah pir dari China. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×