kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Impor Barang Konsumsi Meningkat 36,49% di Bulan Februari 2024


Sabtu, 16 Maret 2024 / 18:25 WIB
Impor Barang Konsumsi Meningkat 36,49% di Bulan Februari 2024
ILUSTRASI. BPS mencatat nilai impor untuk kelompok barang konsumsi dan barang modal mengalami peningkatan pada Februari 2024.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Impor barang konsumsi meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor barang konsumsi naik 36,49% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi US$ 1,86 miliar pada Februari 2024, dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$ 1,36 miliar.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar mengatakan, barang konsumsi yang mengalami peningkatan  antara lain serealia (HS 10) naik 164,60%. Menurutnya, ini untuk menjaga pasokan dalam negeri.

“Berikutnya, mesin peralatan elektrik dan bagiannya (HS 85) naik 118,40% dan alas kaki (HS 64) naik sebesar 87,57%,” ujarnya di Jakarta, Jumat (15/3).

Baca Juga: Rupiah Melemah Tipis dalam Sepekan, Simak Sentimen Penggeraknya

Selain itu, impor barang modal juga mengalami peningkatan sebesar 18,52% YoY menjadi US$ 3,27 miliar di Februari 2024, dibandingkan Februari 2023 sebesar US$ 2,76 miliar.

Impor bahan baku penolong juga turut terkerek sebesar 12,82% YoY menjadi US$ 13,30 miliar di Februari 2024, dibandingkan Februari 2023 sebesar US$ 11,79 miliar. “Bahan baku penolong menyumbang setidaknya sekitar 72,41% dari total impor pada bulan Februari 2024,” kata Amalia.

Amalia mengungkapkan, secara bulanan impor barang konsumsi juga mengalami peningkatan sebesar 5,11% di Februari 2024.

“Barang konsumsi yang mengalami peningkatan secara mom adalah mesin peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84) sebesar 77,77%, kendaraan dan bagiannya (HS 87) sebesar 46,46%, dan mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya sebesar 30,79%,” ungkapnya.

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Menciut Jadi US$ 0,87 Miliar di Februari 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×