kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Impor bahan baku dan modal turun, ini kata ekonom BCA


Minggu, 18 Oktober 2020 / 19:43 WIB
Impor bahan baku dan modal turun, ini kata ekonom BCA
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/9/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat kalau impor barang modal dan impor bahan baku pada bulan tersebut masih mengalami penurunan dari periode September 2019.

Impor barang modal pada bulan tersebut tercatat sebesar US$ 2,13 miliar atau turun 17.72% yoy. Sementara impor bahan baku tercatat sebesar US$ 8,32 miliar atau tergerus 18,96% yoy.

Sejalan dengan itu, kinerja industri manufaktur Indonesia pada September 2020 menurun. Ini terlihat dari hasil survei IHS Markit Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang turun 4 poin ke level 47,2 atau berada dalam bawah level ekspansif.

Penurunan yang terjadi di bulan September 2020 juga mengakibatkan berbagai perusahaan manufaktur harus mengurangi aktivitas pembelian dan inventaris untuk mengendalikan pengeluaran.

Meski indikator masih menunjukkan lebih rendah dari tahun lalu, ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual melihat kalau sebenarnya industri manufaktur Indonesia sudah mulai kembali stabil.

“Meski memang masih berada di fase kontraksi, tetapi ini sudah melewati dari posisi terendahnya,” kata David kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Pergerakan harga komoditas ini ikut memicu surplus neraca dagang di September

Akan tetapi, David melihat kalau produksi ke depan memang belum bisa kembali ke posisi pra Covid-19 dalam waktu dekat, maupun hingga akhir tahun, meski ada momen musiman liburan Natal dan Tahun Baru.

Dengan begitu, ini berarti impor bahan baku dan impor barang modal juga masih belum bisa kembali ke posisi semula. Industri masih terlihat berjaga-jaga dalam mengendalikan persediaan barang jadi. Khawatirnya, permintaan masyarakat belum pulih meski ada momen tersebut di akhir tahun.

“Mereka khawatir akan terjadi seperti lebaran. Mereka sudah stock barang banyak, tetapi malah permintaan sedikit. Apalagi PSBB ini masih on dan off sehingga industri masih akan berhati-hati,” katanya.

Lebih lanjut, ia melihat kalau prospek impor bahan baku dan barang modal ke depannya masih akan menunggu kepastian dari vaksin dan pergerakan faktor eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×