kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

IMF yakin Indonesia mampu lewati gejolak ekonomi


Selasa, 01 September 2015 / 16:54 WIB
IMF yakin Indonesia mampu lewati gejolak ekonomi


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde menilai perkembangan ekonomi global masih tetap mengkhawatirkan namun ia meyakini Indonesia akan dapat melewatinya dengan baik.

"Perkembangan keuangan global masih tetap mengkhawatirkan, namun Indonesia mempunyai pengalaman yang cukup dalam menghadapi ini seperti yang terjadi pada tahun 2013," ujar Lagarde saat memberikan kuliah umum di Gedung MM UI, Selasa (1/9).

Lagarde menuturkan, saat ini laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tengah mengalami penurunan sampai di bawah 5 %, namun ia menilai hal itu tidak akan berlangsung permanen.

"Asalkan Indonesia membangun sumber pertumbuhan ekonomi baru berdasarkan potensi yang ada dengan pengelolaan kebijakan yang tepat," kata Lagarde.

Ia mengatakan, Indonesia perlu mencermati situasi perekonomian global yang kini tengah diterpa sejumlah persoalan, karena dinilai akan berdampak terhadap negara berkembang termasuk Indonesia.

Adapun beberapa isu ekonomi global yang perlu dicermati saat ini yakni terkait penurunan pertumbuhan perekonomian Republik Rakyat Tiongkok (RRT), perlambatan pertumbuhan perekonomian global, dan membaiknya pertumbuhan Amerika Serikat.

"Semua itu akan berdampak pada perekonomian negara lain, termasuk Indonesia, dan Indonesia harus mengantisipasi berbagai proses perubahan ini," ujar Lagarde.

Lagarde menilai, perekonomian Tiongkok saat ini berada dalam masa transisi di mana pemerintah setempat melakukan sejumlah penyesuaian dalam perekonomiannya untuk menuju perekonomian berbasis pasar dan dalam penyesuaian ke model pertumbuhan baru. Laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan akan melambat. Tiongkok memiliki instrumen kebijakan dan kekuatan finansial yang cukup untuk mengelola transisi itu.

"Namun demikian, Indonesia sebagai salah satu mitra utama Tiongkok harus siap menghadapi tantangan yang muncul dari proses transisi tersebut," kata Lagarde.

Lagarde menuturkan, pada saat yang bersamaan, harga komoditas di pasar dunia kini sudah mengalami puncak penurunan dan diproyeksikan harga-harga akan masih bertahan pada level saat ini. Kedua hal itu, lanjutnya, berarti permintaan eksternal bagi Indonesia masih akan lemah.

Ia mengatakan, Indonesia juga perlu mengantisipasi pemulihan ekonomi AS. Pemulihan itu akan menyebabkan The Fed sebagai bank sentral AS akan menaikkan suku bunganya dan hal tersebut dapat menyebabkan gejolak atau volatilitas keuangan global masih akan terus berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×