Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Pertama, dari kondisi cadangan devisa, Indonesia memiliki cadangan devisa yang sangat tambun. Bahkan, pada September 2021 cadangan devisa tercatat US$ 146,9 miliar atau yang tertinggi sepanjang sejarah.
Gendutnya cadangan devisa ini bisa digunakan oleh Bank Indonesia (BI) untuk melakukan intervensi bila nilai tukar rupiah bergejolak. Kedua, neraca perdagangan Indonesia juga baik didukung dengan ekspor yang masih tinggi sehingga menyuplai kebutuhan valuta asing.
Ketiga, kekhawatiran akan arus modal asing keluar makin mini. Pasalnya, hingga saat ini kepemilikan asing terutama di Surat Utang Negara (SUN) lebih kecil daripada kepemilikan investor dalam negeri.
Keempat, fundamental perekonomian Indonesia yang membaik dengan penanganan pandemi Covid-19 yang makin baik. Tentu, ini akan membawa angin segar bagi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.
David pun memperkirakan, pergerakan nilai tukar di akhir tahun ini akan berada di kisaran Rp 14.000 hingga Rp 14.200 per dollar AS.
Selanjutnya: Menakar Kompleksitas Multitarif PPN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News