Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional (IMF) memiliki asa untuk mengumpulkan alokasi special drawing right (SDRs) ekuivalen US$ 100 miliar, untuk membantu negara-negara yang memiliki masalah keuangan di tengah ketidakpastian global.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengungkapkan, hingga saat ini, lembaga tersebut sudah mendapat lebih dari ekuivalen US$ 80 miliar pinjaman SDRs dari negara-negara berposisi kuat.
“Kami baru saja melewati lebih dari ekuivalen US$ 80 miliar. Dan kami bertekad untuk mencapai target dalam beberapa bulan mendatang,” terang Georgieva dalam konferensi pers pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia, Kamis (13/10) waktu setempat.
Baca Juga: Menyongsong Komunike Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga mengonfirmasi hal tersebut. Bahkan, ia menyebut dengan jelas, IMF sudah mendapat sekitar ekuivalen US$ 80,6 miliar untuk alokasi SDRs dari negara-negara maju untuk membantu negara-negara yang memang membutuhkan. Bahkan, Perry menyebut negara-negara G20 juga turut mengambil peran dalam hal ini.
“Negara-negara G20 mengambil peran dalam penyaluran sukarela alokasi SDRs. Kami menjadi bagian dari ambisi IMF dalam mengumpulkan alokasi SDR ekuivalen US$ 100 miliar tersebut. Saat ini sudah mencapai US$ 80,6 miliar,” terang Perry dalam konferensi pers pertemuan keempat para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara G20, Jumat (14/10) waktu setempat.
Dirinya mengatakan, alokasi SDRs ini akan membantu memperkuat arsitektur keuangan internasional dan bisa untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah serta menengah ke bawah untuk memperkuat perekonomian mereka.
Baca Juga: Apa Itu IMF dan Dari Mana Sumber Dananya? Ini Penjelasan, Tujuan, dan Anggota IMF
“Bahkan, ini bisa dibilang progres yang sudah bisa kami laporkan. Karena ini juga membantu negara-negara yang rentan tersebut untuk menghadapi masalah utang (debt issue),” tandas Perry.
Asal tahu saja, sebelumnya, IMF juga pernah mengucurkan suntikan SDRs setara US$ 650 miliar pada 2 Agustus 2021 silam kepada negara-negara anggota. Langkah ini untuk meningkatkan likuiditas di tengah pandemi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News