Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat pada tahun 2023.
Kepala Riset Ekonomi Makro dan Pasar Keuangan Bank Mandiri Dian Ayu Yustina memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 sebesar 5% YoY, lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan 2022 sebesar 5,17% YoY.
Dian mengungkapkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan terpengaruh oleh ketidakpastian ekonomi global. Ini akan memengaruhi kinerja perdagangan Indonesia. Seperti kita ketahui, selama dua tahun terakhir kinerja ekspor Indonesia membaik di tengah kenaikan harga komoditas dan meningkatnya permintaan global.
Baca Juga: Imbas Potensi Resesi Global, Pertumbuhan Ekonomi RI pada Tahun 2023 Diramal Melambat
Ini juga menambah kekuatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 dan 2022. Nah, pada tahun 2023, cerita akan sedikit berbeda.
“Potensi resesi dan stagflasi global akan memengaruhi kinerja perdagangan Indonesia. Harga komoditas akan melandai dan volume permintaan ekspor lebih rendah,” terang Dian dalam Media Gathering, Selasa (20/12) secara daring.
Dian melanjutkan, meski memang ada risiko tersebut, Indonesia tetap memiliki kekuatan dari ekonomi domestik. Terlebih, porsi terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah konsumsi dalam negeri. Hal yang paling penting untuk menjaga konsumsi rumah tangga adalah dengan menjaga tingkat inflasi dalam negeri.
Baca Juga: Lembaga Internasional Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi, Ini Respons Sri Mulyani
“Bila inflasi secara bertahap menurun, dan masyarakat lebih yakin, maka konsumsi rumah tangga akan bergulir sehingga ini mendorong pertumbuhan,” tambahnya.
Selain itu, Indonesia masih bisa mengoptimalkan investasi proyek pemerintah, seperti berbagai proyek hilirisasi. Ini bisa menopang pertumbuhan ekonomi karena menciptakan nilai tambah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News