kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ijazah peserta pilkada banyak yang bermasalah


Jumat, 31 Juli 2015 / 17:11 WIB
Ijazah peserta pilkada banyak yang bermasalah


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengatakan bahwa banyak calon kepala daerah yang bermasalah dengan ijazah SLTA dan universitas. Hal itu diketahui ketika para calon tidak menyertakan ijazah mereka saat mendaftar.

"Ada yang bilang ijazah ketinggalan, ada juga yang bilang ijazah hilang, tidak dilegalisir dan lainnya," ujar Hadar di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (31/7/2015).

Hadar menyatakan akan memberi kesempatan bagi calon untuk memenuhi persyaratan tersebut hingga 7 Agustus 2015 agar calon kepala daerah itu dapat mengikuti Pilkada serentak. "Kami berikan waktu untuk memperbaiki ijazah. Jangan sampai mereka hanya mengaku-ngaku sudah menempuh SMA atau S1," tambahnya.

Upaya KPU yang bekerjasama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) merupakan salah satu penanganan KPU untuk meminimalisir kecurangan yang ada, salah satunya adanya ijazah yang bermasalah. KPU dan Kemristekdikti telah melakukan nota kesepahaman dalam rangka kerjasama verifikasi ijazah calon gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota 2015.

Penandatanganan berlangsung di Ruang Sidang Utama lantai II Gedung KPU RI, Jakarta, Kamis (30/7/2015).

Menurut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Muhammad Nasir menjanjikan dalam seminggu kasus ijazah palsu calon kepala daerah akan selesai. Menurut Nasir, penerapan teknologi yang ada pada Kemenristek sudah memadai untuk hal itu.

"Kami sekarang punya www.forlap.dikti.go.id semua ada disitu data-data universitas bahkan data pribadi dari mahasiswa tersebut," ujar Nasir. (Amriyono Prakoso)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×