kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ical jadi Cawapres Prabowo, harus lewat Rapimnas


Selasa, 06 Mei 2014 / 06:41 WIB
Ical jadi Cawapres Prabowo, harus lewat Rapimnas
ILUSTRASI. Kenali Manfaat Cabe Rawit untuk Kesehatan Tubuh


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ketua DPP Partai Golkar Ade Komarudin mengatakan, bakal calon presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, tidak bisa menurunkan targetnya menjadi bakal calon wakil presiden. Menurut Ade, hal tersebut harus dibahas dan ditentukan melalui rapat pimpinan nasional (rapimnas) mendatang.

"Ketentuan Pak Ical sebagai capres Partai Golkar itu ditentukan dalam rapimnas. Jadi, kalau mau menjadi cawapres, harus ditentukan juga dalam rapimnas," kata Ade di kediaman Ical, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2014) malam.

Secara pribadi, Ade mengaku tak keberatan jika Ical menurunkan targetnya menjadi cawapres bagi bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurut Ade, mengabdi untuk negara tidak hanya bisa dilakukan jika menjadi presiden, tetapi juga wakil presiden.

"Kalau cawapres, siapa tahu bisa maksimal hasilnya. Daripada jadi capres tetapi nantinya kalah, kan enggak maksimal," ujarnya.

Ia membantah anggapan bahwa pilihan Ical untuk mempertimbangkan menjadi cawapres karena elektabilitasnya yang rendah atau karena desakan dari berbagai pihak. Menurut Ade, hal tersebut dipertimbangkan Ical secara murni untuk kentingan bangsa.

"Tidak ada melunak-melunak, ini bukan soal melunak tidak melunak. Ini untuk kepentingan bangsa ke depan," katanya.

Seperti diberitakan, Ical bertemu dengan Prabowo di Hambalang, Bogor, Senin (5/5/2014). Seusai pertemuan, ia menyatakan tidak keberatan jika kelak menjadi bakal cawapres pendamping Prabowo. Menurut dia, jabatan presiden atau wapres hanya instrumen yang tak perlu diributkan.

"Saya enggak keberatan (jadi cawapres). Pak Prabowo juga enggak keberatan," kata Ical seusai bertemu Prabowo.

Ical mengatakan sudah menemukan kesepakatan mengenai sikap politik dalam menghadapi pemilu presiden. Meski tidak disebutkan secara gamblang, sinyal koalisi kedua partai itu semakin kuat.

"Mau di nomor satu, nomor dua, enggak masalah. Posisi presiden dan wakil presiden hanya instrumen untuk mewujudkan kebaikan bangsa, kebaikan negara," kata Aburizal. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×