kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Ibu kota pindah, Jokowi ingin pertumbuhan ekonomi di luar Jawa meningkat


Senin, 26 Agustus 2019 / 17:15 WIB
Ibu kota pindah, Jokowi ingin pertumbuhan ekonomi di luar Jawa meningkat
ILUSTRASI. Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Beli


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo akan membawa Produk Domestik Bruto (PDB) ke luar pulau Jawa. Pasalnya saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berpusat di Jawa. Oleh karena itu, pemindahan ibu kota ke luar Jawa akan ikut membawa pertumbuhan ekonomi. 

"58% PDB di Jawa, ekonomi Indonesia ada di Pulau Jawa," ujar Jokowi saat konferensi pers pemindahan ibu kota, Senin (26/8).

Baca Juga: Pemerintah targetkan UU pemindahan ibu kota bisa rampung tahun 2020

Meski begitu, pemindahan ibu kota bukan satu-satunya langkah mengurangi kesenjangan di luar pulau Jawa. Terdapat sejumlah program yang disiapkan untuk menggenjot ekonomi di luar pulau Jawa. 

Jokowi bilang akan membangun industrialisasi di luar pulau Jawa yang berbasis hilirisasi. Hal itu juga diterangkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro. 

"Kita akan kembangkan 10 kawasan Metropolitan di Indonesia," terang Bambang. 

Baca Juga: Pemprov Kaltim siapkan lahan 230.000 ha untuk ibu kota baru

Dari 10 kawasan itu, empat kawasan berada di pulau Jawa, dan sisanya tersebar di luar Jawa. Pemindahan ibu kota juga diyakini Bambang akan memperlambat kesenjangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×