kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -50.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Hore, plafon penyaluran KUR tahun depan naik signifikan menjadi Rp 190 triliun


Selasa, 26 November 2019 / 16:29 WIB
Hore, plafon penyaluran KUR tahun depan naik signifikan menjadi Rp 190 triliun
ILUSTRASI. Aktivitas pelayanan nasabah di kantor cabang utama Bank BRI Agro di Jakarta, Selasa (26/6).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 7% menjadi 6% pada 2020. Tak hanya itu, plafon penyaluran KUR juga naik signifikan 36% dari Rp 140 triliun menjadi Rp 190 triliun tahun 2020.

Kendati target penyaluran KUR mengalami kenaikan, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menyatakan, plafon KUR sektor produksi masih tetap 60% dari total penyaluran.

Baca Juga: Jamkrindo yakin bisnis tahun depan bisa naik double digit, ini alasannya

Iskandar menuturkan, memang pernah ada wacana untuk menaikkan plafon bagi sektor produksi, tetapi dengan adanya kondisi perekonomian global yang melambat, dikhawatirkan penyaluran KUR ke sektor produksi tidak bisa mengalir dengan lancar.

Selain itu, ini juga disebabkan keinginan pemerintah pusat mempertahankan konsumsi, sehingga banyak KUR yang masuk ke sektor perdagangan. Apalagi dengan kondisi perdagangan e-commerce sedang naik daun.

"Maka dari itu, untuk mengakomodir agar pertumbuhan tidak turun, kita kendorkan sedikit. Jadi jangan terlalu memaksakan sektor produksi," kata Iskandar pada Selasa (26/11) di Jakarta.

Baca Juga: Jelang akhir tahun, bisnis Jamkrindo tumbuh 19%




TERBARU

[X]
×