Reporter: kompas.com, SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Sebuah foto yang menampilkan sekelompok orang tergeletak di jalanan yang diduga merupakan korban wabah virus corona beredar di media sosial Facebook pada Rabu (29/1).
Unggahan tersebut dibubuhi dengan narasi yang berisi: foto orang tergeletak itu diduga berlokasi di Kota Wuhan, China. Sudut pengambilan foto tersebut disebut-sebut menggunakan satelit.
Bunyi narasinya:
Baca Juga: Malaysia gencar tangkap penyebar hoaks virus corona, Indonesia?
"Keterangan Foto Mayat mayat orang Cina bergelimpangan di jalan jalan kota Wuhan Cina foto di ambil dari Satelit
*Azab Untuk China Komunis*
China menyiksa dan membunuh suku Uyghur.
China menindas dan menyiksa ummat Islam di Xinjiang.
China memutilasi tubuh manusia untuk diperjual belikan.
China dengan kemajuan teknologi militernya ingin mencaplok wilayah laut Indonesia.
China menggunakan uang dan tipu daya merusak negara-negara lain demi memperluas amvisi kekuasaannya.
China merasa hebat dan mampu untuk menundukkan negara-negara bodoh peminjam uang.
China merasa sombong dengan kekejaman dan tipu daya komunismenya.
Kini Allah mengirim azab berupa tentara kecil yang tak terlihat untuk mengazab dan menghancurkan mereka, tentara kecil Allah itu tidak memiliki nuklir dan tidak butuh peralatan perang.
Demikianlah Allah menghinakan bangsa yang akan dibinasakannya.
Tidak cukupkah sejarah kehancuran kaum Aad dan Tsamuud?
Tidak belajarkah mereka pada kematian Raja Namrud yang mati hanya oleh se ekor nyamuk?
Semoga China Sadar akan perbuatannya dan insaf kembali kepangkal jalan ...."
Mengetahui ada foto tersebut, tim Fact Checker melakukan penelusuran menggunakan tools Google Image. Hasilnya, foto sekelompok orang tergeletak itu merupakan salah satu aksi di Frankfurt guna mengenang 528 korban pembantaian Nazi di Katzbach, Jerman, pada 1945.
Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, pemerintah Indonesia persiapkan evaluasi WNI di Wuhan
Media VOA juga menginformasikan, foto sekelompok orang tergeletak di jalanan tersebut merupakan aksi mengenang 528 korban pembantaian Nazi. Aksi oleh warga Frankfurt itu terjadi pada 24 Maret 2014.
Dari hasil penelusuran, foto tersebut diambil oleh Reuters. Dari penelurusan sejumlah sumber, narasi yang menyebut orang-orang yang tergeletak dalam foto itu merupakan korban virus corona tidak benar alias hoaks.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate meminta masyarakat untuk secara cerdas menggunakan intrumen-instrumen digital serta perangkat media sosialnya dalam memilah dan memilih informasi sebelum diteruskan.
Baca Juga: Kemenlu beberkan sejumlah kendala dalam mengevakuasi WNI di Wuhan
“Kami melalui Drone Kominfo telah memonitor ada penyebaran hoaks dan disinformasi terkait dengan cirus corona,” kata Johnny dalam siaran pers, Selasa (28/1).
Karena itu, Johnny juga meminta masyarakat untuk tidak mengkaitkan wabah virus corona dengan masalah-maslah lain yang berdampak luas dan negatif terhadap negara, baik dari sektor ekonomi maupun lainnya.
“Ini murni masalah kesehatan dan karena itu mengaculah pada referensi utamanya yang hanya disampaikan oleh institusi resmi," tegas Johnny.
Penulis: Retia Kartika Dewi, SS Kurniawan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hoaks, Foto Diduga Mayat Korban Virus Corona Bergelimpangan di China"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News