kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hipmi: Menteri-menteri di sektor ekonomi prospeknya cukup bagus


Jumat, 22 Oktober 2021 / 17:19 WIB
Hipmi: Menteri-menteri di sektor ekonomi prospeknya cukup bagus
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kanan) dan Wapres Ma'ruf Amin (kiri). Biro Pers Media Setpres/Lukas/Handout


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira mengatakan, memasuki 2 tahun masa kepemimpinan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak lah mudah, sebab masuk dalam situasi pandemi Covid-19.

Anggawira mengatakan, proses pertumbuhan ekonomi saat ini sudah cukup baik, hal ini terlihat dengan adanya pengendalian Covid-19 akibat prosedur testing dan tracing yang sudah semakin ketat dan juga pengawasan yang kuat. “Hanya mungkin dari sisi checking perlu memikirkan masalah biaya, sehingga para pelaku usaha juga tidak menjadi beban,” kata Anggawira kepada Kontan.co.id, Jumat (22/10).

Dia menilai, menteri-menteri di sektor ekonomi, prospeknya cukup bagus. Akan tetapi, Anggawira menilai perlu adanya perhatian penting oleh Menteri Keuangan, sebab posisi utang pada Agustus 2021 sudah mencapai Rp 6.625,43 triliun dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 40,84%.

Selain itu terkait program tax amnesty dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) juga harus menjadi perhatian dalam konteks realisasinya dan menjadi konsentrasi bersama.

Baca Juga: Evaluasi kinerja menteri bidang ekonomi selama dua tahun pemerintahan presiden Jokowi

Disisi lain, Anggawira melihat pengucuran kredit di perbankan sudah mulai terlihat agresif. Dia berharap akan banyak insentif yang bisa diberikan untuk produksi dan tidak hanya dari sisi konsumsi. Selain itu, Dia juga berharap dari sisi produksi pemerintah bisa lebih mempermudah lagi pengusaha. Pun untuk fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan bagi pengusaha khususnya di sektor UMKM dinilai cukup membantu.

Selanjutnya, untuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Anggawira menilai konsolidasi dari BUMN yang ada sudah terasa dampaknya, hanya saja perlu dicek lagi. “Misalnya konsolidasi Bank Syariah, tinggal di cek lagi seberapa besar pengaruhnya, sehingga tidak hanya dinilai dari kapitalisasi. Jangan sampai dengan adanya konsolidasi malah menjadi tidak memberikan kemudahan,” jelasnya.

Sedangkan untuk Menteri Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Dia menilai kinerjanya sudah cukup agresif dengan melakukan banyak terobosan dalam konteks perizinan berusaha juga mengimplementasikan Online Single Submission (OSS)  atau Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik. Meskipun, untuk mengimplementasikan OSS tersebut masih memerlukan waktu dan sinkronisasi antar Kementerian/Lembaga.

Kemudian  untuk Menteri Perdagangan, dengan situasi pandemi, Anggawisa mengatakan terpenting adalah bisa memberikan situasi harga-harga bahan pokok bisa stabil dan menjadi salah satu yang bisa dirasakan hingga saat ini.

Selanjutnya: Jubir Jokowi paparkan pencapaian dalam penanganan pandemi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×