Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi nisbah pajak atau rasio pajak (tax ratio) Indonesia nampak terus turun dalam kurun waktu satu windu terakhir.
Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan penurunan terjadi berturut-turut dari tahun 2013 hingga tahun 2017, meski sempat naik tipis di tahun 2018, tax ratio kemudian kembali turun dan merosot tajam di tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan, Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Ajib Hamdani memandang, penurunan tax ratio bisa ditahan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan sistem data yang terintegrasi.
“Kuncinya di database dan single identification number (SIN). Ini adalah infrastruktur yang optimal dan sustain,” tegas Ajib kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Tax ratio turun terus, ini kata pengamat pajak
Memang, pemerintah Indonesia sudah bercita-cita untuk mewujudkan SIN. SIN nantinya akan diintegrasikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan akun lainnya seperti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Dengan adanya integrasi tersebut, sistem administrasi di masyarakat jadi lebih mudah. Integrasi ini juga memudahkan input data yang diperlukan untuk pembayaran pajak sehingga bisa meningkatkan penerimaan pajak. “Infrastruktur pendukung utama, semuanya ada di data base,” tandasnya.
Sebagai tambahan informasi, penurunan tax ratio dalam kurun waktu sewindu ini nampak pertama kali dari tahun 2012 ke tahun 2013, di mana tax ratio turun tipis 0,1% dari 11,4% menjadi 11,3%.
Kemudian, dari tahun 2013 ke tahun 2014, tax ratio kembali turun 0,4% menjadi 10,9%. Berlanjut ke tahun 2015, tax ratio turun 0,2% ke 10,7%. Kemudian tahun 2016 turun lagi 0,3% ke 10,4%, dan di tahun 2017 turun 0,5% menjadi 9,9%.
Tax ratio sempat naik 0,3% ke 10,2% pada tahun 2018. Namun, pada tahun 2019 kembali mencatat penurunan 0,4% menjadi 9,8% dan semakin ambles 1,5% menjadi 8,3% pada tahun 2020.
Selanjutnya: Mengkhawatirkan, Faisal Basri sebut penurunan tax ratio Indonesia paling parah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News