Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Realisasi pembiayaan yang melebihi pagu tersebut, lanjut Suahasil, merupakan penyeimbang agar belanja negara dan APBN secara keseluruhan tetap berjalan dan berfungsi sebagai instrumen penjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Sri Mulyani telah cairkan dana desa Rp 52 triliun hingga Oktober 2019
Sebab seperti yang diketahui, kondisi penerimaan negara jauh lebih lambat dari yang ditargetkan pemerintah dalam APBN. Akibatnya, proyeksi defisit anggaran melebar dan pembiayaan pun semakin tinggi.
“APBN harus tetap berjalan, belanja negara berjalan secara tetap efisisien dan output pembangunan dan bantuan sosial tetap terlaksana,” ujar Suahasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News