kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Hingga Mei 2025, OJK Telah Selenggarakan 2.366 Kegiatan Edukasi Keuangan


Kamis, 05 Juni 2025 / 12:45 WIB
Hingga Mei 2025, OJK Telah Selenggarakan 2.366 Kegiatan Edukasi Keuangan
ILUSTRASI. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Indonesia sedang dalam pusaran perubahan menuju masyarakat yang lebih cerdas finansial. Laporan terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sebuah lompatan signifikan. Indeks literasi keuangan kini mencapai 66,46% dan inklusi keuangan menyentuh 80,51% di tahun 2025. 

Tentu peningkatan tersebut adalah kabar baik yang menandakan semakin banyak individu yang memahami dan mengakses produk-produk keuangan yang legal dan bermanfaat. Peningkatan tersebut tidak lepas dari berbagai upaya edukasi yang dilakukan OJK.

Hingga 1 Januari sampai 23 Mei 2025, OJK telah menyelenggarakan lebih dari 2.366 kegiatan edukasi yang menjangkau 5.667.974 peserta di seluruh Indonesia. Tak hanya luring, OJK juga manfaat platform digital Sikapi Uangmu untuk membagikan konten edukasi kepada masyarakat.

OJK mencatat, sudah ada 130 konten edukasi dengan total 727.702 viewers. Selain itu, terdapat 10.900 pengguna Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU), dengan total akses modul sebanyak 3.997 kali dan penerbitan 1.464 sertifikat kelulusan modul.

Dalam upaya peningkatan inklusi keuangan, OJK mendukung penguatan program inklusi keuangan melalui kolaborasi dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di seluruh provinsi (38 Provinsi) dan Kabupaten/Kota (514 Kabupaten/Kota) di Indonesia. 

Dalam rilis resmi yang terbit pada 2 Juni 2025, OJK kini sedang menyusun dokumen Roadmap TPAKD 2026-2030. Dokumen tersebut dapat menjadi panduan bagi stakeholders dalam pembentukan TPAKD 2026-2030 dan mendukung implementasi target inklusi keuangan berdasarkan RPJPN 2025-2045, RPJMN 2025-2029, dan RPJPD. Tak hanya itu, OJK juga sedang berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian dalam menyusun draft awal Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Komite Nasional Literasi dan inklusi Keuangan (RPP Komnas LIK).

OJK turut memasifkan Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR). Selama tahun 2025, OJK sudah melaksanakan Pilot Project Pembukaan Rekening Pelajar di Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Kalimantan Barat, Kota Bandung, dan Kota Denpasar. Hingga saat ini sebanyak 2.130 sekolah dan 538.110 siswa/i yang akan menjadi target Pilot Project di seluruh daerah.

Dari aspek layanan konsumen, sejak 1 Januari hingga 23 Mei 2025 terdapat 170.768 permintaan layanan melalui Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK), termasuk 15.278 pengaduan. Dari jumlah pengaduan tersebut, 5.639 pengaduan berasal dari sektor perbankan, 5.795 dari industri financial technology, 3.152 dari perusahaan pembiayaan, 504 dari perusahaan asuransi, serta sisanya terkait dengan sektor pasar modal dan industri keuangan non-bank lainnya.

Dalam upaya pemberantasan kegiatan keuangan ilegal, sejak 1 Januari hingga 23 Mei 2025, OJK telah menerima 5.287 pengaduan terkait entitas ilegal. Dari total tersebut, 4.344 pengaduan mengenai pinjaman online ilegal dan 943 pengaduan terkait investasi ilegal.

Selanjutnya: Indonesia Siap Menjadi Kekuatan Ekonomi Digital Asia Tenggara

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok Jumat 6 Juni 2025 Prediksi Karier & Keuangan Leo Bersinar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×