kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga awal Maret, penyaluran dana desa telah mencapai Rp 5,34 triliun


Selasa, 09 Maret 2021 / 16:45 WIB
Hingga awal Maret, penyaluran dana desa telah mencapai Rp 5,34 triliun
ILUSTRASI. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi?(Mendes PDTT)?Abdul Halim Iskandar.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, hingga 8 Maret 2021, dana desa yang telah disalurkan mencapai Rp 5,34 triliun. Penyaluran ini setara dengan 7% dari pagu anggaran dana desa tahun ini yang mencapai Rp 72 triliun.

Abdul mengatakan, dari Rp 5,34 triliun dana desa diantaranya digunakan untuk Rp 215,29 miliar dan untuk desa aman covid-19 sebesar Rp 519,74 miliar.

“Sampai 8 Maret 2021, penyerapan dana desa secara nasional sudah sampai pada 23.096 desa,” kata Abdul saat rapat koordinasi nasional penanggulangan bencana, Selasa (9/3).

Lebih lanjut Abdul mengatakan, dari jumlah pagu anggaran sebanyak Rp 72 triliun, sebanyak Rp 24,08 triliun diantaranya disalurkan pada wilayah yang melakukan PPKM mikro. Hingga 8 Maret 2021, penyerapan dana desa di lokasi PPKM mikro telah mencapai Rp 3,2 triliun yang telah tersalur ke 12.956 desa.

Baca Juga: Penyaluran dana desa di 6 provinsi yang laksanakan PPKM Mikro baru Rp 3,16 triliun

Abdul mengatakan, sejak pandemi covid-19 memasuki Indonesia, pihaknya mensosialisasikan covid-19 dan upaya -upaya pencegahan kepada desa-desa. Termasuk penggunaan dana desa saat pandemi covid-19.

Ia menyebut, penggunaan dana desa tersebut misalnya untuk penyemprotan desinfektan, posko – posko penjagaan dan isolasi bagi warga desa yang baru saja kembali ke desanya atau yang terkena covid-19.

Abdul mengatakan, seluruh desa telah menyiapkan ruang isolasi dengan 85.000 tempat tidur dan menangani 191.610 warga selama kurun waktu sampai dengan desember 2020. Hal ini cukup efektif karena warga masyarakat yang dari luar desa dan tinggal di perantauan, ketika pulang masuk ODP harus isolasi mandiri.

Jika warga tersebut tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri, maka warga tersebut menempati ruang isolasi yang disiapkan dengan dana desa tersebut. “Dari situ terjadi penekanan penyebaran yang cukup rendah terkait covid-19,” tutur Abdul.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pandemi covid-9 selama satu tahun belakangan telah memberi banyak pelajaran bagi semua pihak. Baik secara sosial, ekonomi maupun secara kesehatan.

Baca Juga: Ekonomi mulai pulih, kenaikan ratio utang bisa lebih mini

Dante mengatakan, tren penambahan kasus positif covid-19 biasanya mengalami kenaikan setelah adanya libur panjang. “Peningkatan pergerakan masyarakat akibat liburan tersebut akan memberikan kontribusi ternyata pada penularan, inilah yang menjadi masalah,” ujar Dante.

Dante mengatakan, ada dua hal yang menjadi tantangan yang harus diselesaikan. Yakni tantangan di tingkat masyarakat dan tantangan di tingkat pemerintah.




TERBARU

[X]
×