kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hindari kejenuhan pasar, penerbitan sukuk ritel tahun ini hanya tiga kali


Kamis, 23 Januari 2020 / 14:47 WIB
Hindari kejenuhan pasar, penerbitan sukuk ritel tahun ini hanya tiga kali
ILUSTRASI. Penerbitan sukuk ritel


Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadwalkan penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk untuk investor ritel hanya sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2020. 

Penerbitan sukuk untuk ritel tahun ini meliputi satu kali penerbitan Sukuk Ritel (SR) 012, serta dua kali penerbitan Sukuk Tabungan (ST) yaitu ST007 dan ST008. 

Jumlah penerbitan tersebut lebih sedikit dibandingkan tahun lalu yang mencapai lima kali, yaitu satu kali penerbitan SR011 serta empat kali penerbitan ST yaitu ST006, ST005, ST004, dan ST003. 

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan, pengurangan frekuensi penerbitan instrumen sukuk ritel sejalan dengan hasil evaluasi penerbitan pada tahun 2019. 

Baca Juga: Siap-siap, obligasi ritel SBR009 akan mulai dipasarkan 27 Januari 2020

“Biar tidak jenuh saja. Kalau dilihat evaluasi dari tahun lalu, semakin ke sini semakin sedikit hasilnya (penjualan),” ujar Dwi saat ditemui, Kamis (22/1). 

Berdasarkan catatan Kontan, hasil penjualan sukuk untuk ritel memang makin menurun sepanjang tahun 20219. Penjualan ST003 pada awal tahun mencapai Rp 3,13 triliun, penjualan ST004 turun menjadi Rp 2,49 triliun, dan semakin menurun menjadi hanya Rp 1,96 triliun pada penjualan ST005 dan Rp 1,45 triliun pada penjualan ST006. Sementara, penjualan SR011 masih cukup tinggi yaitu menyentuh Rp 21 triliun tahun lalu.

Dwi mengatakan menurunnya hasil penjualan sukuk ritel bisa karena dua sebab. Pertama, tingkat imbal hasil (yield) yang ditawarkan yang memang semakin mengecil seiring dengan turunnya suku bunga acuan.  Kedua, faktor adanya kejenuhan di pasar.

“Jadi memang sedikit agak jenuh. Tapi kalau melihat dari investor barunya, itu tetap selalu meningkat, selalu ada investor baru,” lanjut Dwi. 

Adapun instrumen sukuk untuk ritel yang akan ditawarkan dalam waktu terdekat ialah SR012 pada akhir Februari mendatang.  Dwi menyebut, penjualan SR012 pada tahun ini akan mulai dilakukan secara online untuk pertama kalinya. 

Baca Juga: Masih Memikat, Penawaran SBN Ritel Diperkirakan Bakal Ramai Pemesan

Penjualan secara online untuk pertama kalinya ini dinilai Dwi menjadi tantangan tersendiri. Berkaca dari tahun lalu, penjualan online perdana ORI016 mengalami kemerosotan menjadi hanya Rp 8,21 triliun dari penjualan seri sebelumnya yang mencapai Rp 23,37 triliun.

“Ini  challenging buat kami karena sukuk ritel ini yang pertama ditawarkan secara online. Tahun lalu kita masih offline. Jadi kami antisipasi mungkin akan ada sedikit penurunan penjualan SR tahun ini,” kata Dwi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×