kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hati-hati! Jangan konsumsi Ivermectin tanpa pengawasan, ini efek sampingnya


Rabu, 30 Juni 2021 / 12:38 WIB
Hati-hati! Jangan konsumsi Ivermectin tanpa pengawasan, ini efek sampingnya
ILUSTRASI. Persetujuan uji klinis (PPUK) Ivermectin untuk terapi Covid-19 sudah dikeluarkan oleh BPOM.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persetujuan uji klinis (PPUK) Ivermectin untuk terapi Covid-19 sudah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Diberitakan Kompas.com, Senin (28/6/2021), Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, BPOM memberikan izin uji klinis berdasarkan data publikasi global yang menunjukkan Ivermectin bisa dipakai untuk menangani Covid-19. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini juga merekomendasikan uji klinis Ivermectin untuk Covid-19. 

"Pendapat yang sama juga diberikan oleh beberapa otoritas obat dalam kategori sistem regulator yang baik seperti US FDA dan EMA dari Eropa," kata Penny. 

Baca Juga: Ivermectin Indofarma (INAF) siap diproduksi 4 juta tablet per tahun

Adapun uji klinik Ivermectin saat ini dilakukan di 8 rumah sakit yakni: 

1. RS Persahabatan 

2. RSPI Sulianti Saroso 

3. RS Soedarso Pontianak 

4. RS Adam Malik Medan 

5. RSPAD Gatot Soebroto 

6. RSAU Esnawan Antariksa 

7. RS Suyoto 

8. RSD Wisma Atlet 

Baca Juga: Ini keterangan IDI tentang viral resep obat Covid-19 untuk isolasi mandiri

Akan tetapi, masyarakat diingatkan untuk tak sembarangan mengonsumsi Ivermectin tanpa resep dokter. 

Harus dengan dosis yang tepat 

Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Ari Fahrial Syam mengimbau masyarakat untuk tak terburu-buru membeli Ivermectin baik untuk tujuan pencegahan maupun pengobatan Covid-19. 

Ia menekankan, penting memahami bahwa Ivermectin adalah obat cacing yang dibuat secara dosis tunggal dan membunuh cacing secara langsung. 
Penggunaan Ivermectin menjadi populer saat pandemi ini karena adanya penelitian yang dilakukan secara Invitro. Invitro yakni uji pra klinik, tetapi belum melalui uji klinis. 

“Tapi kalau masih invitro belum diketahui dosis yang tepat baik untuk binatang atau manusia ketika mengalami Covid-19,” ujar Ari.

Ia mengatakan, dosis yang tepat sangat penting untuk tingkat keamanan suatu obat. Saat ini, Ivermectin baru diketahui dosisnya untuk fungsinya sebagai obat cacing. 

Baca Juga: Ramai ivermectin untuk mengobati Covid-19, ternyata masih diragukan di AS

Ketahui efek sampingnya 

Dalam mengonsumsi obat, wajib mengetahui efek samping dari obat tersebut. Efek samping yang mungkin muncul di antaranya mual, muntah, nyeri ulu hati, diare, sakit kepala. 

“Kalau dikonsumsi dalam dosis besar dan dalam jangka pendek tentu yang paling terganggu adalah liver. Jadi bisa mengganggu liver,” ujar Ari. 

Oleh karena itu, masyarakat diingatkan tak sembarang mengonsumsinya sebagai obat Covid-19. Jika mengonsumsinya sebagai obat cacing, perlu dipastikan terlebih dulu apakah memiliki riwayat alergi dan mengamati apakah seseorang mengalami efek samping atau tidak setelah meminumnya. 

Baca Juga: Akhirnya, Obat Cacing Ivermectin Diuji Klinis Jadi Obat Covid-19

Sementara itu, secara terpisah, Guru Besar Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati juga mengingatkan agar masyarakat tak sembarangan mengonsumsi Ivermectin untuk penanganan maupun pencegahan Covid-19. Apalagi, sampai membelinya secara online karena hal ini berpotensi adanya obat palsu yang beredar. 

Ia mengingatkan, Ivermectin harus dikonsumsi dengan pengawasan dokter. 

“Obat ini harus dikonsumsi dengan pengawasan dokter, karena dosis efektif penggunaan ivermectin untuk Covid juga masih belum pasti,” ujar Zullies, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/6/2021).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Konsumsi Ivermectin Tanpa Pengawasan Dokter, Ketahui Efek Sampingnya!"
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Selanjutnya: Beredar surat BPOM rekomendasi vaksin untuk anak usia 12-17 tahun, ini kata Bio Farma

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×