CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Beredar surat BPOM rekomendasi vaksin untuk anak usia 12-17 tahun, ini kata Bio Farma


Senin, 28 Juni 2021 / 13:12 WIB
Beredar surat BPOM rekomendasi vaksin untuk anak usia 12-17 tahun, ini kata Bio Farma
ILUSTRASI. Petugas medis memperlihatkan vaksin Covid-19 saat vaksinasi KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan beredar surat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kepada PT Bio Farma terkait rekomendasi penggunaan vaksin covid-19 pada anak usia 12 tahun-17 tahun.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan, registrasi variasi penggunaan vaksin covid-19 untuk anak masih berproses. Ia belum mengetahui kapan persetujuan tersebut akan terbit. Yang terang, saat ini persetujuan masih dalam proses di BPOM.

"Untuk persetujuannya masih menunggu dari BPOM. Kita tunggu saja dari BPOM sebagai regulator," ujar Bambang kepada Kontan.co.id, Senin (28/6).

Bambang mengatakan, pihaknya siap mendukung percepatan vaksinasi yang dicanangkan pemerintah. Yakni untuk mencapai target vaksinasi pada angka satu juta vaksinasi per hari.

"Pada prinsipnya kami mendukung rencana dari pemerintah tersebut dan Bio Farma tentu akan melakukan upaya terbaik untuk memenuhinya," ujar dia.

Baca Juga: Beredar kabar BPOM sudah setujui vaksin corona untuk remaja 12-17 tahun

Dihubungi secara terpisah, Juru Bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini proses persetujuan penggunaan vaksin Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun masih berproses di BPOM. 

"Kita tunggu resmi dari BPOM ya," ujar Nadia.

Lebih lanjut Nadia mengatakan, hingga saat ini Indonesia telah menerima kurang lebih sekitar 104 juta bahan baku vaksin (bulk) dan/atau vaksin covid-19. 

Jumlah itu di antaranya dari 94,5 juta bulk vaksin Sinovac, 8.228.000 vaksin Astrazeneca, dan 2 juta vaksin Sinopharm.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan terus berupaya untuk menjamin ketersediaan vaksin yang dibutuhkan untuk mengakselerasi vaksinasi covid-19. Pemerintah terus mengupayakan ketersediaan vaksin baik melalui skema multilateral maupun bilateral. Hal ini demi mencukupi stok yang ada saat ini dan menjaga laju vaksinasi tetap tinggi di angka satu juta dosis per hari.

"Jadi saya undang seluruh masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya karena hanya dengan vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, kita dapat keluar dari pandemi," ujar Budi.

Selanjutnya: Izin Ivermectin dari BPOM bukan untuk terapi pengobatan Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×