kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   0,00   0,00%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Hasil survei sebut masyarakat makin takut mengemukakan pendapat, ini respons istana


Senin, 26 Oktober 2020 / 16:58 WIB
Hasil survei sebut masyarakat makin takut mengemukakan pendapat, ini respons istana
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, membantah, adanya anggapan masyarakat yang semakin takut menyampaikan pendapat saat ini.

Fadjroel mengklaim Presiden Joko Widodo menjalankan sumpah presiden dalam menjalankan konstitusi. Termasuk dengan menjaga kebebasan berpendapat di muka umum.

"Presiden Jokowi tegak lurus dan menegakkan sumpah presiden untuk menjalankan Demokrasi-Konstitusional UUD 1945 dan peraturan-perundangan demokratis seperti UU No.9/1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum," ujar Fadjroel kepada wartawan, Senin (26/10).

Sebelumnya Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) menunjukkan mayoritas responden setuju dengan pendapat warga semakin takut menyatakan pendapat saat ini. Sebanyak 21,9% masyarakat sangat setuju.

Baca Juga: Mahfud MD tekankan pemerintah akan bertindak tegas terhadap aksi anarkis

Selain pada kategori sangat setuju, ungkapan kesetujuan juga terlihat dari kategori agak setuju terhadap pendapat tersebut yang mencapai 47,7%. Sementara yang menyatakan kurang setuju 22%, tidak setuju sama sekali 3,6%, dan yang tidak tahu sebanyak 4,9%.

"Ini alarming, ada situasi di bawah alam sadar masyarakat takut ngomong," ujar Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei secara virtual, Minggu (25/10).

Alarm tersebut berpengaruh pada kondisi demokrasi di Indonesia. Burhanuddin menambahkan bahwa dalam konsep demokrasi partisipatoris deliberatif, seluruh masyarakat harus didorong bersuara.

Seluruh pendapat harus diberikan hak yang sama. Burhanuddin bilang meski pun isi pendapat tersebut berkualitas atau tidak, mendukung atau menolak.

Survei tersebut juga dilakukan menanyakan mengenai tingkat demokratis pemerintahan saat ini. Sebanyak 36% menyatakan bahwa Indonesia saat ini menjadi kurang demokratis.

Angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan yang beranggapan bahwa Indonesia menjadi lebih demokratis sebesar 17,7%. Sedangkan yang menyatakan tetap sama sebesar 37% dan tidak tahu 9,3%.

Selanjutnya: Ini kata Gibran Rakabuming soal kriteria presiden

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×