kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ini kata Gibran Rakabuming soal kriteria presiden


Sabtu, 08 Desember 2018 / 15:08 WIB
Ini kata Gibran Rakabuming soal kriteria presiden
ILUSTRASI. Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Kaesang Pangarep


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Presiden Joko Widodo mengaku sebagai kepala keluarga, dirinya tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk terjun ke dunia politik.

"Saya sejak kecil mereka sudah diberi kebebasan untuk menentukan pilihan dan ke mana," katanya saat berbicara santai dengan para wartawan, Sabtu (8/12).

Meski bebas, Presiden selalu berpesan selalu memegang teguh prinsip-prinsip yang telah ia  ditanamkan sejak kecil. Sekadar tahu saja, putra putri Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kahiyang Ayu mengaku saat ini belum ada niatan untuk  terjun ke dunia politik.

"Tapi kita juga tidak tahu, kalau tahu-tahu Kaesang (anak bungsu Jokowi) mau nyalonin presiden di 2024 ya enggak tau juga," kata Presiden sambil tertawa.

Tapi, tiba-tiba pernyataan tersebut langsung ditimpakan oleh Gibran. Ia berpendapat, seorang pemimpin negara harus memiliki pengalaman yang cukup seperti bupati, walikota, atau gubernur.

"Ya jangan seperti itu. Dimulai dari bawah dulu, bupati, wali kota, gubernur, baru ada jenjang kariernya. Namanya transisi dari pengusaha ke politikus kan ada masa transisinya. Makanya harus mulai dari yang paling bawah dulu," jelas Gibran.

Jokowi langsung setuju dengan omongan anaknya itu. "Ya betul, ini benar. Saya jadi ingat, waktu saya masuk dari pengusaha ke wali kota, itu saya belajar 1,5 tahun. Belajar betul dan ndak bisa apa-apa saat itu. Karena berbeda sekali," tukas dia.

"Feeling saya di pemerintah sangat beda sekali. Cara bekerjanya beda, prosedurnya beda, cara memerintahnya juga beda," lanjut dia.

Sehingga ia bilang, mengelola negara dan kepemerintahan itu tidak semudah mengelola perusahaan. Maka itu, sosok yang pengusaha, belum tentu sukses untuk mengelola pemerintahan.

"Karena berbeda. Sangat berbeda. Lebih baik kalau dari bupati, wali kota, naik ke gubernur. Memiliki sebuah jenjang. Menguasai yang kecil, sedang, dan besar," tutup Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×