Reporter: Yudho Winarto | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Tampaknya, rakyat Indonesia benar-benar merindukan pendidikan moral yang terangkum dalam Pancasila. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan memaparkan, hasil survei BPS menunjukkan bahwa 80% masyarakat Indonesia menginginkan agar Pancasila kembali masuk dalam kurikulum sekolah.
"Kira-kita 80% masyarakat positif melihat Pancasila sebagai sesuatu yang dibutuhkan," katanya di komplek Istana Kepresidenan, Selasa (31/5). Angka itu didapat setelah BPS melakukan survei selama tiga hari, yakni tanggal 27 Mei, 28 Mei, dan 29 Mei 2011.
BPS menjaring 12.000 responden di seluruh Indonesia dalam survei kali ini. Responden itu mencakup masyarakat dari semua lapisan pendidikan dan pekerjaan. "Ada tentara, anggota dewan, elite politik, sampai petani. Pokonya merata, dari Aceh dan Papua," katanya.
Rusman menjelaskan, mayoritas masyarakat Indonesia mengenal Pancasila merupakan pilar-pilar kehidupan bernegara dan berbangsa. "Cuma mereka berharap ada intensitas Pancasila dalam kurikulum. Sebab, mereka merasa, pengamalan atau bagaimana implementasinya dalam kehidupan sehari-hari masih kurang selama ini," katanya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menyampaikan hasil lengkap survei tersebut dalam pidato peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Gedung MPR/DPR, Rabu (1/6). Presiden SBY akan berpidato tepat pukul 10.00 WIB di Gedung Nusantara IV MPR/DPR, Jakarta. Seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan hadir dalam seremoni ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News