Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Chief Executive Officer (CEO) PT Bhakti Investama Tbk (BHIT), Hary Tanoesudibjo mengaku datang ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan klarifikasi atas tuduhan suap yang diduga berkaitan dengan BHIT. Ia mengaku datang ke KPK untuk klarifikasi, bukan memenuhi panggilan KPK.
Namun. kedatangan Hary ke KPK itu tidak mendapat sambutan dari KPK. Harry mengaku, KPK belum siap menerima penjelasan darinya. “Tetapi mereka (KPK) sudah menjadwalkan memanggil saya pada tanggal 22 Juni mendatang,” kata Hary di Jakarta, Jumat (15/6).
Lebih kurang satu jam lamanya Hary berada di kantor KPK didampingi Yusril Ihza Mahendra. Hary tiba sekitar pukul 13.40 WIB, lalu keluar lagi sekitar pukul 15.00 WIB. Harry juga sempat membantah adanya tuduhan keterlibatan permainan pajak oleh perusahaannya.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan seorang pegawai pajak bernama Tommy Hindratno, dan seorang pengusaha bernama James Gunardjo. Keduanya diduga terlibat skandal suap pembayaran pajak, yang melibatkan BHIT.
Keduanya tertangkap tangan sedang melakukan transaksi suap di sebuah rumah makan, di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Saat itu, KPK mengamankan barang bukti uang tunai senilai Rp 280 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News