Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harmonisasi rancangan peraturan pemerintah (RPP) holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan ditargetkan rampung pada kuartal III 2021.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero Arief Prasetyo Adi mengatakan, progres pembentukan BUMN Holding Pangan sudah sampai ke tahap hormonisasi RPP dengan beberapa Kementerian terkait.
Beberapa kementerian tersebut yaitu, Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), kemudian Kementerian Hukum dan HAM, Sekretariat Kabinet, serta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Beberapa kementerian tersebut yaitu, Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), kemudian Kementerian Hukum dan HAM, Sekretariat Kabinet, serta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Sekretariat Negara, Juga Kementerian Teknis seperti Kementrian Pertanian, Kementrian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian.
Arief mengatakan kementerian tersebut juga yang telah mendukung dari awal untuk terbentuknya holding tersebut. “Proses yang kita jalankan mulai dari Pemerseroan Perindo, Merger beberapa perusahaan yang memiliki bisnis di bidang yang sama dilanjutkan inbreng pembentukan Holding BUMN Industri Pangan,” kata Arief kepada Kontan.co.id, Rabu, (21/7).
Baca Juga: Jokowi ubah status Perum Perikanan Indonesia (Perindo) jadi Persero
Adapun 8 BUMN Pangan yang akan tergabung dalam holding BUMN pangan adalah PT Berdikari, PT Perikanan Indonesia, PT Perikanan Nusantara, PT Pertani, PT Sang Hyang Seri, PT Bhanda Ghara Reksa, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan PT Garam.
Lebih lanjut, Arief bilang prosesnya hingga saat ini PT Pertani akan merger dengan Sang Hyang Sri di bidang Pertanian, Perindo akan di merger dengan Perinus di bidang Perikanan, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT Bhanda Ghara Reksa akan merger di bidang Perdagangan dan Logistik.
“Semoga dengan terbentuknya holding BUMN Industri Pangan akan dapat menjaga Ketersediaan, Kualitas, Keterjangkauan, Keberlanjutan. Berikutnya dapat memberikan Inklusivitas Petani, Peternak dan Nelayan,” tandasnya.
Selanjutnya: RNI kembali salurkan bantuan alat kesehatan dan obat-obatan Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News