Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka hari kedua KTT ke-42 ASEAN pada Kamis pagi (11/5). Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin ASEAN membahas dua isu penting yaitu review implementasi five point consensus terkait penuntasan krisis di Myanmar dan juga implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP).
Presiden Jokowi menyampaikan, sebagai ketua, Indonesia terus berupaya agar ada langkah maju dari implementasi five point consensus terkait penuntasan krisis di Myanmar.
Adapun poin konsensus tersebut diantaranya menyerukan penghentian kekerasan, dan memfasilitasi penyelesaian lewat joined assesment melalui AHA Centre (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management) dan juga menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Baca Juga: Menhub Pastikan Kesiapan Bandara Komodo Jelang Kepulangan Delegasi KTT ASEAN ke-42
Namun, implementasi five point consesnsus belum ada kemajuan yang signifikan. Sehingga diperlukan kesatuan ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah ke depan.
“Tapi yang ingin saya sampaikan adalah, yang ingin saya pastikan adalah bahwa isu Myanmar tidak boleh menghambat percepatan pembangunan komunitas ASEAN. Karena pembangunan komunitas ini adalah yang ditunggu oleh masyarakat ASEAN,” ujar Jokowi, Kamis (11/5).
Kemudian, terkait dengan implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP), Jokowi menyatakan, diperlukan kerja sama konkret dan inklusif untuk mengurangi ketegangan di Indo-Pacific. Salah satunya dapat melalui ASEAN Indo Pasifik Infrastructure Forum sebagai platform kerja sama konkret bersama negara mitra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News