kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.197   -17,00   -0,11%
  • IDX 7.098   1,24   0,02%
  • KOMPAS100 1.062   -0,62   -0,06%
  • LQ45 835   -0,27   -0,03%
  • ISSI 215   0,10   0,04%
  • IDX30 427   -0,19   -0,04%
  • IDXHIDIV20 515   1,35   0,26%
  • IDX80 121   -0,20   -0,17%
  • IDXV30 125   -0,20   -0,16%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Harga minyak goreng dan cabai melonjak menjelang Nataru


Kamis, 02 Desember 2021 / 18:06 WIB
Harga minyak goreng dan cabai melonjak menjelang Nataru
ILUSTRASI. Pedagang memilah cabai merah keriting di Pasar Mandonga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (15/11/2021). Harga minyak goreng dan cabai melonjak menjelang Nataru


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut secara umum harga barang kebutuhan pokok di awal Desember ini relatif stabil. Namun terdapat tiga komoditi yang mengalami kenaikan harga signifikan dibanding bulan lalu yaitu minyak goreng, cabai dan telur ayam ras.

"Yang alami kenaikan cukup signifikan minyak goreng curah, kemasan sederhana dan kemasan premium. Cabai merah keriting, cabai merah besar, cabai rawit merah dan telur ayam ras," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan kepada Kontan.co.id, Kamis (2/12).

Oke menjelaskan, untuk komoditi minyak goreng curah naik 10,13% dibandingkan bulan lalu menjadi Rp 17.400 per liter, minyak goreng kemasan sederhana naik 11,18% menjadi Rp 17.900 per liter, minyak goreng kemasan premium naik 9,71% menjadi Rp 19.200 per liter.

"Kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri dipicu oleh kenaikan harga CPO dunia (CPO Dumai) yang masih terus terjadi hingga menembus level tertinggi, di minggu ke-4 November harga CPO Dunia (Dumai) mencapai Rp.12.812/Liter, harga tersebut lebih tinggi 51,06% dibanding November 2020," jelas Oke.

Baca Juga: Bertahan dari pandemi, industri pertanian bisa jadi primadona baru di pasar saham

Sebagai tindak lanjut dari kenaikan harga minyak goreng telah dilakukan koordinasi dengan pelaku usaha minyak goreng, melalui surat Dirjen Perdagangan Dalam Negeri.

Koordinasi meliputi himbauan kepada seluruh produsen minyak goreng untuk tetap menjaga pasokan di dalam negeri dalam rangka stabilisasi harga dan ketersediaan minyak goreng melalui penyediaan minyak goreng kemasan sederhana di pasar ritel dan pasar tradisional yang dijual dengan harga sesuai ketetapan Pemerintah.

Kemudian kepada produsen yang memiliki lini industri kelapa sawit terintegrasi dari hulu sampai hilir agar menyediakan CPO dengan harga khusus untuk diproduksi oleh industri minyak goreng dalam negeri menjadi minyak goreng kemasan sederhana. Di samping itu, diminta juga agar produsen menyediakan minyak goreng kemasan sederhana yang dijual dengan harga sesuai ketetapan Pemerintah.

Baca Juga: Harga Minyak Menggoreng Laju Inflasi

"Monitoring penyediaan pasokan minyak goreng nasional termasuk minyak goreng kemasan sederhana dalam rangka kesiapan pemberlakuan kebijakan minyak goreng sawit wajib kemasan," imbuhnya.

Stok minyak goreng per 1 Desember 2021 sebesar 628.300 ton yang dimiliki oleh produsen anggota Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), sementara stok minyak goreng Perum BULOG sebesar 295,08 ton.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×