kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga lebih mahal, Bulog batal mengekspor beras


Selasa, 02 Juli 2019 / 16:23 WIB
Harga lebih mahal, Bulog batal mengekspor beras


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan Bulog tidak bisa melanjutkan rencana ekspor beras. Ini karena harga beras dari Indonesia lebih mahal dibandingkan harga beras dari negara lain.

"Sebenarnya yang membutuhkan beras kita banyak, hanya harganya tidak masuk karena beras kita terlalu mahal harganya," ujar Budi, Selasa (2/7).

Budi menyebutkan, meski harga gabah di tingkat petani Indonesia lebih rendah, tetapi harga tersebut masih jauh lebih mahal dibandingkan harga beras di luar negeri.

"Ini karena biaya produksi kita mahal, karena kita terlalu banyak cara konvensional menggunakan tenaga manusia. Di Vietnam saja sudah menggunakan mekanisasi, di Thailand juga luar biasa. Itulah akibatnya kita tidak kompetitif di harga. Tidak mungkin kita jual rugi," terang Budi.

Walaupun harga beras di Indonesia jauh lebih mahal, Budi mengatakan, hal tersebut bukan menjadi alasan Indonesia perlu mengimpor beras. Menurutnya, bila impor dilakukan maka hal tersebut akan membunuh petani Indonesia. Apalagi, bila impor memang tak dibutuhkan.

Dalam pemberitaan Kontan sebelumnya, Budi menyatakan akan membuka opsi ekspor ke beberapa negara melihat produksi beras dalam negeri yang melimpah saat musim panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×