Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga sejumlah komoditas pangan terpantau naik baik sebelum maupun sesudah Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah atau 2024. Bahkan sejumlah komoditas harganya berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan.
Pengamat Ekonomi Pertanian, Bustanul Arifin menilai harga beras masih akan mengalami kenaikan sepanjang bulan Juni dan Juli 2024, pasalnya merujuk neraca perdagangan pada dua bulan tersebut masih menunjukkan defisit.
“Menurut perkiraan, Agustus neraca sudah kembali positif, harusnya harga turun. Harga hortikultura senantiasa berfluktuatif,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (19/6).
Baca Juga: Tekan Inflasi Pangan, Pemerintah Perlu Benahi Pasokan dan Distribusi
Meski begitu, Bustanul menjelaskan bahwa dirinya tidak terlalu khawatir akan terjadinya inflasi pangan, sebab berdasarkan pengamatannya tahun ini inflasi masih dalam rentang target 3 plus minus 1.
Di sisi lain, lanjut Bustanul, HET sejumlah komoditas pangan seperti beras dimaksudkan sebagai acuan, faktanya selama ini harga di pasaran senantiasa lebih tinggi dari harga acuan tersebut.
Asal tahu saja, pemerintah memperpanjang aturan HET beras medium maupun premium masing-masing sebesar Rp 12.500 per kg dan Rp 14.900 per kg.
“Kalau di retail modern atau supermarket, HET masih dapat di-enforced. Tapi, kalau di pasar tradasional, HET tidak mudah ditegakkan,” terangnya.
Baca Juga: Harga Telur Melonjak Saat Idul Adha, Diprediksi akan Segera Melandai
Menurut Bustanul, HET beras di pasar tradisional kerap tinggi persoalannya ada pada kontrol terhadap merk beras yang beredar.
Untuk diketahui, berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rabu (19/6), harga beras premium masih naik sebesar 1,11% menjadi Rp 15.510 per kg, sementara untuk beras medium naik 1,59% menjadi Rp 13.410 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News