kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,31   1,14%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 830   13,16   1,61%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,83   1,88%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 121   1,88   1,59%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,29   1,65%

Harga BBM naik, pemerintah yakin inflasi 4%


Kamis, 05 Januari 2017 / 18:10 WIB
Harga BBM naik, pemerintah yakin inflasi 4%


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Secara simultan, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tidak populis di awal tahun. Antara lain, dengan menaikan tarif surat kendaraan bermotor di kepolisian, penyesuaian subsidi listrik, dan terakhir, kenaikan harga jual ecerean bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi.

Kebijakan itu dikhawatirkan akan mendorong kenaikan sejumlah harga kebutuhan masyarakat. Apalagi, kenaikan dilakukan secara serentak di awal tahun.

Hanya saja, pemerintah mencoba menepis kehawatiran tersebut. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, pihaknya masih memperkirakan target inflasi tahun 2017 sebebesar 4%.

Hal tersebut sama dengan target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. "Potensi kenaikan inflasi karena kenaikan harga minyak dunia memang ada," ujar Suahasil, Kamis (5/1).

Namun, jika dilihat dari faktor penyambang inflasi di Indonesia, paling dominan dipengaruhi perubahan harga komponen komoditas pangan. Jadi, pemerintah percaya selama harga pangan bisa dikendalikan, maka secara akumulasi laju inflasi juga terkendali.

Suahasil mengakui, pihaknya juga terus memantau perkembangan dari harga minyak dunia. Apalagi, saat ini jumlah masyarakat yang mengkonsumsi BBM non-subsidi semakin tinggi, karena peralihan dari pengguna premium ke pertalite atau pertamax.

Jika semakin besar pengguna BBM non-subsidi, yang pergerakan harganya mengikuti pergerakan harga internasional, maka jumlah masyarakat yang berada dalam garis rentan daya beli makin besar. "Kita lihat perkembangan dari pergerakan konsumsi (BBM non-subsidi) ke depan," katanya.

Seperti diketahui, hari ini PT Pertamina mengumumkan harga jual eceran baru untuk pertalite sebesar Rp 7.350 per liter dari Rp 7.050 per liter. Kemudian harga jual pertamax menjadi Rp 8.050 per liter dari Rp 7.750 per liter.

Pertamax turbo naik menjadi Rp 9.050 per liter dari Rp 8.750 per liter. Sementara harga jual Dexlite naik menjadi Rp 7.200 per liter dari Rp 6.900 per liter. Terakhir Pertamanina DEX naik menjadi Rp 8.400 per liter dari Rp 8.100 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×