Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax Series, Pertalite dan Dexlite naik sebesar Rp 300 per liter di semua daerah mulai hari ini. Kenaikan ini diperkirakan bakal menekan daya beli konsumen, karena tarif listrik golongan 900 Volt Ampere (VA) juga naik seiring pencabutan subsidi.
Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistyaningsih mengatakan inflasi pada Januari ini masih akan terjaga walaupun ada beberapa kenaikan tarif. Misalnya untuk tarif BBM dalam IHK, Pertalite belum masuk. Adapun BBM jenis premium tidak mengalami kenaikan sehingga tidak berpengaruh pada angka inflasi yang dikeluarkan oleh BPS.
“Tapi pada realisasinya masyarakat akan mengalami daya beli yang menurun. Tidak tercermin di inflasi. Meski tidak naik, tetapi Premium sudah semakin jarang di SPBU,” katanya.
Namun, soal kenaikan tarif listrik terhadap inflasi menurut Lana memiliki dampak terhadap daya beli meski bobot IHKnya kecil. “Kenaikannya hanya 0,1-0,2% itu pun secara total sampai setahun, tetapi daya beli pasti kena walaupun IHKnya cuma 3,5 atau 4%. Praktiknya tidak segitu,” ujarnya.
Kenaikan beberapa tarif ini menurut dia tidak akan membuat inflasi melonjak seperti tahun 2014 lalu selepas keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Meski demikian, menurutnya efek dari naiknya harga BBM seri pertalite ini tetap tidak bisa diabaikan.
“Walaupun tidak tercermin di IHK, tetapi daya beli real masyarakat pasti kena,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News