kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

Harga Banjir: Kerugian Sumatera Tembus Rp 6,28 Triliun!


Rabu, 03 Desember 2025 / 02:50 WIB
Harga Banjir: Kerugian Sumatera Tembus Rp 6,28 Triliun!
ILUSTRASI. Bencana banjir di Sumatera dan Aceh tak hanya menghilangkan ratusan nyawa, tetapi juga menyebabkan kerugian material yang tak sedikit. ?ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Bencana banjir di Sumatera dan Aceh tak hanya menghilangkan ratusan nyawa, tetapi juga menyebabkan kerugian material yang tak sedikit. 

Direktur Eksekutif Center of Economic Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira memproyeksikan, total kerugian bencana banjir di Pulau Sumatera kali ini senilai Rp 6,28 triliun. Sedangkan untuk total kerugian secara nasional akibat bencana bisa mencapai hingga Rp 68,67 triliun.

"Rp 68,67 triliun itu kerugian ekonomi secara nasional," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (2/12/2025).

Dia merinci, kerugian tersebut mencakup kerusakan rumah penduduk, kehilangan pendapatan rumah tangga, rusaknya fasilitas infrastruktur jalan dan jembatan, serta kehilangan produksi lahan pertanian yang tergenang banjir hingga longsor. 

Secara spesifik, Provinsi Aceh diproyeksi mengalami kerugian senilai Rp 2,2 triliun. Sedangkan Sumatera Utara diperkirakan kehilangan Rp 2,07 triliun dan Sumatera Barat Rp 2,01 triliun.

Sehingga jika ditotal untuk tiga provinsi yang mengalami musibah tersebut diprediksi nilainya mencapai Rp 6,28 triliun.

Perhitungan kerugian ekonomi banjir di Sumatera melalui analisis Dampak Kerugian Ekonomi Bencana Banjir Sumatera CELIOS menggunakan data per 30 November 2025, perkiraan kerugian ekonomi banjir di Sumatera dihitung dengan 5 asumsi kerugian.

Baca Juga: Waspada Tekanan Suku Bunga Global, Risiko Biaya Utang Indonesia Bisa Membengkak

Kerugian pertama adalah dari segi perumahan terdampak yang diperkirakan mencapai Rp 30 juta per rumah. Kemudian, kerugian jembatan dengan masing-masing biaya pembangunan kembali jembatan senilai Rp 1 miliar. Kerugian juga dialami pada aspek pendapatan keluarga sesuai dengan pendapatan rata-rata harian masing-masing provinsi yang dikali dengan 20 hari kerja.

Sementara itu, kerugian lahan sawah dan kehilangan mencapai Rp 6.500 per kilogram (kg) dengan asumsi per hektar (Ha) menghasilkan 7 ton. Terakhir, kerugian dihitung untuk perbaikan jalan per 1.000 meter yang mencapai Rp 100 juta.

Asumsi perhitungan ini menunjukkan bahwa bencana ekologis yang dipicu oleh alih fungsi lahan karena deforestasi sawit dan pertambangan sangat merugikan bagi negara.

Dampak kerugian ini tidak sebanding dengan sumbangan dari tambang dan sawit bagi Provinsi Aceh.

Bhima merinci, Aceh merugi hingga Rp 2,04 triliun akibat banjir, lebih besar dibandingkan PNBP tambang Aceh senilai Rp 929 miliar per 31 Agustus 2025.

Di sisi lain, dana sumbangan Dana bagi Hasil (DBH) Perkebunan Sawit Provinsi Aceh adalah Rp 12 miliar pada 2025, sedangkan minerba Rp 56,3 miliar. Angka ini jauh lebih kecil dibanding kerugian Rp 2,04 triliun akibat banjir. Oleh sebab itu, CELIOS mendesak moratorium segera izin tambang dan perluasan kebun sawit.

Baca Juga: Suku Bunga Global Tinggi, Waspada Risiko Biaya Utang Membengkak di 2026-2027

"Sudah waktunya beralih ke ekonomi yang lebih berkelanjutan, ekonomi restoratif. Tanpa perubahan struktur ekonomi, bencana ekologis akan berulang dengan kerugian ekonomi yang jauh lebih besar," tegas Bhima.


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×