kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harapan pemerintah saat S&P bertandang


Rabu, 22 Maret 2017 / 21:20 WIB
Harapan pemerintah saat S&P bertandang


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah mendapatkan rating positif dari dua lembaga pemeringkat internasional, besok (23/3), Kementerian Keuangan akan kedatangan tamu dari  lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s (S&P). Kedatangan S&P ini terkait penilaian kelaikan investasi atau investment grade atas Indonesia.

Pada Mei  2016, S&P masih menempatkan Indonesia di bawah level laik investasi dengan peringkat BB+ dengan prospek peringkat positif. Nah, bukan hal yang tidak mungkin,  S&P akan menaikkan peringkat Indonesia ke level laik investasi pada Mei 2017 mendatang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bilang, pemerintah akan menyiapkan dan menyampaikan seluruh data keuangan negara yang telah diperbarui seperti aset fiskal dan penerimaan negara dari pajak maupun bukan pajak.

"Pokoknya kita akan menyampaikan seluruh update yang kita capai di tahun 2016," kata Sri Mulyani.

Dengan pencapaian rating yang membaik di dua lembaga rating internasional di awal tahun ini, Sri Mulyani berharap S&P akan memberikan rating yang lebih baik di tahun ini.

"Kalau kita lihat dari dua rating agency yang sudah menempatkan Indonesia di investment grade dan positif outlook, kita berharap ada kesamaan hasil untuk S&P," harap Sri Mulyani.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Kordinator Perekonomian Darmin Nasution telah menerima kunjungan oleh S&P di kantornya pada hari ini (22/3). Sayang, Darmin baru bisa memberikan sedikit bocoran tentang kunjungan S&P di kantornya tadi.

"S&P hanya mengajukan pertanyaan seputar keuangan Negara. Mereka banyak nanya soal fiskal, soal pajak, soal pengeluaran Indonesia, soal APBN lah," ungkap Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×