Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Meskipun syarat untuk mengikuti tender penerbangan haji pada tahun 2014 ini dipermudah, itu semua tidak serta merta memudahkan maskapai penerbangan domestik. Terbukti, setelah tender penerbangan haji 2014 dibuka Maret kemarin, dari total 12 operator penerbangan yang diundang oleh Kementerian Agama untuk mengikuti tender haji, hanya dua saja yang siap untuk mengikuti proses tersebut.
Kedua maskapai tersebut adalah, Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Sepuluh maskapai lain memutuskan untuk mundur.
Anggito Abimanyu, Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, mengatakan, maskapai lain yang diundang menyatakan bahwa mereka belum siap untuk mengikuti proses tender. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu sebenatnya telah melonggarkan syarat bagi maskapai yang ingin mengikuti tender penerbangan haji 2014.
Herry Bakti Gumay, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan mengatakan kelonggaran tersebut dilakukan dengan menghapus keberadaan dokumen International Air Transport Association Oversight Safety (IOSA) dari syarat wajib yang harus dipenuhi oleh maskapai penerbangan yang ingin mengikuti tender penerbangan haji. Dokumen IOSA ini adalah dokumen audit yang menyatakan bahwa maskapai telah memenuhi syarat penerbangan.
Anggito menambahkan, walaupun syarat tersebut telah dipenuhi, sejumlah maskapai masih belum siap untuk memenuhi syarat lain. Beberapa di antaranya, soal syarat penerbangan internasional dan juga pesawat yang harus dipakai.
"Mereka sebenarnya antusias, tapi belum siap," kata Anggito di Jakarta Selasa (22/4).
Sementara itu Audrey Petriny, Manajer Komunikasi Indonesia Air Asia mengakui bahwa maskapainya memang belum siap untuk mengikuti tender penerbangan haji 2014. Menurutnya, sampai saat ini masih ada syarat administrasi yang belum bisa dipenuhi oleh Air Asia untuk mengikuti tender penerbangan haji tahun 2014.
Namun sayangnya, Audrey menolak untuk menyebutkan syarat administrasi yang dimaksudnya tersebut. "Intinya ada beberapa syarat administrasi yang belum kami selesaikan," katanya saat dihubungi KONTAN.
Air Asia kata Audrey berharap, semua persyaratan administrasi tersebut bisa segera diselesaikan tahun ini. Sehingga, tahun depan maskapaunya bisa ambil bagian dalam tender penerbangan haji.
Sebagai catatan saja, pemerintah pada musim haji 2014 ini akan memberangkatkan sekitar 152 ribu jemaah haji. Berdasarkan keputusan yang diambil oleh pemerintah dan DPR beberapa waktu lalu, biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2014 ini sebesar US$ 3.129 atau Rp 33,779 juta. Biaya tersebut turun Rp 59 ribu jika dibandingkan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News